Saturday, 7 March 2015

Sebuah enigma bernama Lionel Messi

Source: Bao Tailing/ The Final Game

Memilih antara cristiano ronaldo dan lionel messi sama rumitnya dengan menjawab duluan mana antara ayam atau telur. Walaupun ayam atau telur sekarang sudah resmi ada jawabannya, namun sebelum jawaban resmi itu ditemukan, pemilihan ayam dan telur pun sangat subjektif, semua tergantung selera masing-masing. Begitu pun cristiano dan lionel messi, pemilihannya sangat subjektif yang kadang menanggalkan statistik. "Cristiano kan sombong mukanya!" "Messi mah gol-nya gitu gitu doang!" dan berbagai ribuan alasan lainnya yang sering menghiasi perdebatan tanpa ujung ini. Namun ada satu hal yang paling sering saya dengar kalau perdebatan ini terjadi:

"Messi adalah totally gifted (berbakat murni) dan Cristiano adalah murni usaha keras"

Jangan berbohong atau mencoba pura pura tidak pernah dengar, pengkotakan ini adalah pengkotakan paling mahsyur mengalahkan pengkotakan suku sekalipun. Cristiano sama dengan usaha dan Messi adalah bakat. Begitu terus sampai nenek nenek bisa salto. Awalnya saya ikut dalam aliran kotak kotakan ini, namun setelah melihat beberapa video lionel messi sejak kecil, membaca beberapa literatur tentang messi dan yang paling penting adalah berkembangnya nalar, saya memutuskan untuk keluar dari aliran kotak kotakan ini.  Messi sangat underrated.

Tidak mungkin messi tidak pernah usaha atau usahanya malas-malasan. Pemain dengan kaki kiri natural ini, mencetak gol sama baiknya dengan seluruh anggota tubuhnya. Buat saya itu nihil tanpa dilatih dengan keras. Divonis mempunyai gangguan kekurangan hormon pertumbuhan, orang tua messi terpaksa mencari dana kesana-sini untuk mengobati penyakitnya, hingga datanglah barcelona sebagai juru selamat messi karena mau menanggung semua pengobatan, dan pada akhirnya messi-lah yang menjadi juru selamat barcelona dan menasbihkan barcelona menjadi kiblat sepakbola dengan tiki-takanya. Messi aktor dari tiki-taka tersebut. Ya, tiki-taka yang sekarang usang.

Saya ingat betul bagaimana messi dua kali menjadi biang keladi kekalahan tim favorit saya di final. Apalagi ketika tahun 2009 dimana manchester united sedang bemimpi untuk melakukan back to back juara champion, messi datang merusak mimpi tersebut dengan sundulan ke tiang jauh gawang van der sar dan seraya membisikan kepada dunia kalau "Im the best. We got the treble with our glorious tiki-taka ways". Tak lupa pula tahun 2011, messi kembali hadir merusak dan membuat sir alex ferguson di akhir pertandingan bilang kalau barcelona adalah kumpulan para alien. 

Masihkah semua itu dicapai hanya karena bakat semata? Tanpa usaha? Bingung saya.

Messi juga selangkah lebih maju ketimbang ronaldo dalam hal posisi. Messi bisa ditempatkan dimana saja selama masih didalam daerah penyerangan, bahkan beberapa bulan terakhir kemarin messi benar benar turun lebih dalam sebagai pengatur tempo serangan. Semua itu mustahil dilakukan tanpa latihan dan tanpa pembiasaan. Saya sarankan anda untuk melihat video historical dari lionel messi dari kecil hingga sekarang karena perkembangan dari skill hingga posisi yang ditempati terlihat gamblang disitu. Banyak di youtube, gerakanlah badan anda sedikit untuk mengetik keyword "Lionel messi skill" atau "Lionel messi child". Tidak susah kan?

Saya bukan lionel messi fanboy atau ronaldo haters, tapi saya sudah jengah dan bingung dengan kotak kotakan yang buat saya tidak adil. Mungkin dilain kali saya akan bikin tulisan serupa dengan "cristiano" sebagai subjek dan "bakat" sebagai predikatnya. Tapi sudah sepatutnya kita bersyukur karena bisa melihat bagaimana kedua pemain ini bersaing satu sama lain, orgasme kan kita jadinya?

Tapi sepakbola tetaplah enigmatis, mau bakat kek, mau usaha keras kek; Mereka tidak pernah dapat tiket khusus untuk mengangkat trofi piala dunia. Ini mungkin tuhan ingin menegaskan kalau sepakbola adalah permainan tim bukan individu.

Atau mungkin juga tidak.


No comments:

Post a Comment