indomietelorkeju

indomietelorkeju
Hidup yang dimenangkan adalah hidup yang dipertaruhkan

Total Pageviews

Wednesday, 15 July 2015

Menyambut Hari Kemenangan ala Manchester United



Source:CNN


"We can do things in the transfer market that other clubs can only dream of. Watch this space."   

Kata kata diatas meluncur deras dari mulut Ed Woodward, orang yang mendadak menjadi orang yang paling disaluti di seluruh perjagatan sepakbola dunia, khususnya liga inggris. Setelah lengsernya David Gill yang mengundurkan diri untuk menjadi Wakil Ketua FA, Woodward sering dianggap sebelah mata oleh beberapa pihak terutama oleh fans united terlebih Woodward sendiri adalah kompatriot dari Alm. Glazer yang dibenci oleh banyak pendukung united. Tapi mau tidak mau sepertinya pendukung united harus dipaksa tersenyum ketika melihat pemberitaan beberapa waktu ini. Ya, manuver woodward membuat lini tengah united ejakulasi: Schneiderlin Schweinsteiger dan Depay adalah tiga nama yang membuat fans united tidak bisa mengendalikan gejolak dalam pikirannya untuk berkata: " United pasti juara tahun ini". Belum lagi kedatangan darmian dan berhembusnya kabar kalau United akan mendatangkan Otamendi/ Sergio Ramos , terus membuat fans united tak sabar ingin segera meng-tweet: #MakeUsDream atau "#ThisWillBeOurYear". Terserah saja.


Tapi, mari kita kesampingkan dulu kejeniusan woodward yang mampu membuktikan omongannya tersebut lebih baik kita bicarakan perihal formasi atau lebih tepatnya "Meramal nasib manchester united di musim ini". Kedatangan Schneiderlin dan Schweni adalah angin surga bagi kubu united karena melihat carrick yang mulai menua. Tak usah dipungkiri, carrick memainkan peran sangat penting menjadi holding midfielder di musim-musim sebelumnya tapi carrick tetaplah manusia, badai cedera sering menghantui dia terlebih hanya carrick seorang yang mampu menjalankan peran tersebut. Dari Fellaini, Herrera, Blind hingga Rooney  belum bisa menempati posisi yang ditempati carrick, seperti yang dikutip oleh daily mail Presentase kemenangan manchester united mencapai 72 % ketika michael carrick tampil. Saya ingat betul ketika United menang melawan city 4-1, itu adalah titik tolak manunited kehilangan asa untuk bertengger di posisi 2 atau 3 karena carrick cedera di pertandingan tersebut dan setelah itu pertandingan united tidak karuan. Lalu kenapa harus schneiderlin atau basti yang mengisi pos ini? Seperti apa yang tercatat di soccerlens mengutip dari whoscored mengumpulkan total intersep dan tackles sebanyak 466 unggul jauh diatas mikel arteta dan pablo zabaleta sedangkan untuk Basti sendiri, ah rasanya saya tidak usah menjelaskan detil tentang bagaimana kehebatan basti karena hanya akan membuang-buang waktu saja. Takaran gampangnya adalah lihat bagaimana peran double pivot Basti dan Martinez ketika mereka pulang memboyong treble winner dan membumi hanguskan tiki-taka dengan agregat 7-0.


Masalah lini tengah united yang terus menggerogoti semenjak ditinggalkan roy keane dan paul scholes seakan sudah mulai pulih bahkan sampai membuat masalah baru lagi: "Kira-kira siapakah yang layak menghuni posisi lini tengah united?". Dengan melihat komposisi yang ada sekarang alangkah bijaknya jika sang filsuf LvG menerapkan formasi 4-2-3-1. Carrick dan Basti akan saling melapisi satu sama lain karena kita tahu bagaimana kedua orang ini sering sekali dirundung masalah cedera karena usianya yang menua. Lucunya, kedua pemain ini mempunyai tipikal bermain yang cukup sama ketika menginisiasi serangan, meraka adalah penggemar direct pass via umpan lambung. Carrick dan Basti bisa berpasangan dengan schneiderlin sebagai double pivot yang tidak mungkin akan mengulangi kesuksesan double pivot ketika munchen merengkuh treble. Daley blind yang seringkali lupa kalau tugas utamanya adalah memotong serangan bukan mencetak gol bukan tidak mungkin akan kehilangan tempat secara permanen digantikan oleh schneiderlin.

source:dailymail

Untuk posisi bek sendiri sebenarnya united tidak terlalu berada dalam situasi darurat, yang membuat darurat pertahanan united sebenarnya terletak ketidakmapanan gelandang bertahan united dalam memotong serangan. Phil Jones dan Marcos Rojo sudah membuktikan kalau masa depan mereka cerah di united sedangkan untuk posisi full back tidak usah terlalu khawatir karena baik valencia atau shaw sudah bermain cukup baik di musim kemarin, apalagi united kedatangan darmian, pemuda yang mencetak gol indah ke gawang buffon. Tak disangka, masalah justru terjadi di kawasan lini serang dengan adanya kedatangan amunisi ini. Menentukan siapa yang menjadi starting line up didepan sangatlah sulit, tapi berdasarkan performa musim lalu rasanya kita harus memberikan satu tempat resmi bagi ander herrera di tengah tanpa boleh ada yang merecoki dan seiring dengan perginya RvP ke kota kebab, sudah jelas posisi penyerang tunggal milik si "White Pele". Kondisi ini membuat Fellaini, Juan Mata, Di Maria, Ashley Young, Januzaj dan Depay harus bersaing untuk mendapat tempat menyisir lapangan, yang jelas jangan coba-coba LvG menempatkan Di Maria berduet dengan Rooney kembali karena hasilnya jelek sekali. Sekali.

Jelas sudah bagaimana LvG harus mengakomodir semua ini kedalam 4-2-3-1 dan tidak terus membatu dengan filosofi tiga beknya yang ternyata rapuh sekali dibombardir serangan balik tim-tim premier league. Formasi tiga bek LvG terlihat ringkih ketika harus bertransformasi dari mode menyerang menjadi mode bertahan dan kita tahu sendiri bagaimana marahnya suporter ketika Van Gaal begitu tuli untuk tidak merubah formasi tiga beknya. Dan hal yang perlu diperhatikan disini akhirnya mourinho mendapat lawan yang mempunyai karakteristik mirip dengan timnya Chelsea, Man United telah disulap menjadi tim robotik yang direct oleh LvG. Kedua lini tengah tim ini sangat meminimalisir segala liuk liuk individual tidak jelas dan harus patuh terhadap perintah si empunya robot. Tak peduli sehebat apapun kehebatan pemain tersebut, sejago apapun mereka, selama mereka tidak bisa beradaptasi dengan formula pelatih mereka akan dibuang begitu saja. Aliri bola kedepan secepat mungkin dan menang, itulah tipikal dua tim ini sekarang.

Satu hal lagi sebenarnya yang harus dimiliki oleh ManUnited jika ingin reuni dengan trofi liga inggris; United harus siap menyambut kemenangan. Dua tahun terakhir ini sedih rasanya melihat bagaimana united sering terlalu bereuforia ketika menang dalam satu-dua partai sehingga membuat mereka hilang konsentrasi di pertandingan selanjutnya. Padahal dulu, manchester united menang adalah hal yang sangat biasa dan tidak perlu dirayakan berlebihan. Mental Juara.