Siapa
yang berani meragukan kepintaran putra-putri Indonesia? Tidak ada. BJ
Habibie misalnya, pria yang lahir 25 juni 1936 di parepare, sulawesi
selatan Indonesia telah membuat dunia kagum dengan prestasinya di
dunia perdirgantaraan. Setelah sukses dengan karirnya di Jerman,
dimana ia menjabat menjadi kepala riset dan pembangunan analisis
struktur di Hamburg, beliau pun terpanggil untuk kembali ke Indonesia
lalu menjabat menjadi menteri riset dan teknologi pada era Soeharto.
Semua pesawat yang terbang di Indonesia sekarang adalah buah jasa pak
habibie yang terus kita rasakan sampai sekarang.
Selain
BJ Habibie, kita mungkin sekarang sedang sangat familiar dengan
fenomena GO-JEK. Aplikasi ojek online ini dinilai sebagai solusi yang
sangat ampuh ditengah kemacetan jakarta yang nyaris tidak ada obat.
Dan pencipta aplikasi GOJEK ini adalah Nadiem Makarim, orang yang
tulen berdarah Indonesia. Lahir di Jakarta dan tumbuh besar di
Jakarta, Nadiem memutuskan melanjutkan studinya ke Amerika lalu
kembali ke Indonesia untuk mengabdi di Indonesia. Fenomena GOJEK Pun
menjadi solusi praktis bagi kemacetan di Indonesia yang diapresiasi
baik di dalam negeri ataupun di luar negeri.
Tapi
apa?
Dari
Corruption Preception Index (CPI) saat ini Indonesia menempati
peringkat 107 dari 177 negara terbersih sedunia. Tak perlu melihat
index pun, setiap harinya kita melihat secara jelas di layar kaca
betapa banyaknya para petinggi petinggi di negara kita ini banyak
melakukan korupsi. Dan yang lebih ironis lagi mereka semua adalah
orang orang dengan tingkat pendidikan yang tinggi. Carut
marut negara ini sebenarnya bukan karena masalah pintarnya
seseorang atau tidak. Tapi karena satu hal,
Tiadanya
integritas.
Integritas
pada negara adalah kesatuan antara jiwa dan pikiran dalam sebuah aksi
nyata. Terkadang Integritas dikaitkan dengan kejujuran. Ya, kejujuran
merupakan sebuah aksi nyata dari kesatuan antara jiwa dan pikiran.
Ketika kita dihadapkan oleh percabangan antara kejujuran dan
kebohongan, peran jiwa dan pikiran sangatlah penting karena dengan
begitu opsi yang akan kita ambil adalah sebuah kejujuran.
Kisah
menarik seorang nasionalis dalam hidup ini adalah Bung Hatta. Siapa
yang tidak mengenal bung Hatta? Namanya abadi sebagai nama bandara
kebanggan Indonesia di cengkareng. Bung Hatta salah seorang founding
father negara Indonesia. Beliau sangat pintar tetapi beliau juga
tidak pernah melupakan bangsa ini dengan integritasnya kepada bangsa
dan negara. Integritasnya pada negara membuat bung hatta menjadi
salah satu uncorruptable people in Indonesia. Cerita yang
sangat terkenal pada bung hatta adalah kisah sepatu bally yang tidak
sempat ia beli padahal beliau adalah seorang mantan wakil presiden
Indonesia.
Bahkan
ketika beliau pension dari kursi wakil presiden Indonesia, beliau
sempat tidak mampu untuk membayar listri rumahnya, hal ini terjadi
karena integritas beliau kepada bangsa, dan beliau tidak ingin
integritasnya itu ternodai karena masalah ekonomi yang menerpa
dirinya.
Sosok
seperti bung hatta inilah yang kita butuhkan saat ini untuk
perkembangan bangsa Indonesia. Dimana cerdas bukanlah factor untuk
membangun Indonesia, tetapi juga dengan integritas terhadap bangsa
Indonesia sehingga tidak lagi terjadi kasus korupsi atau lainnya yang
merugikan bangsa ini
Semoga
kita semua bisa menjadi bung hatta selanjutnya agar bisa mewujudkan
rumus "Cerdas+Integritas= Indonesia Jaya"
#bikinkerenindonesia #nuliskreatiftsel.
#bikinkerenindonesia #nuliskreatiftsel.