indomietelorkeju

indomietelorkeju
Hidup yang dimenangkan adalah hidup yang dipertaruhkan

Total Pageviews

Monday, 16 May 2016

Cerdas + Integritas = Indonesia Jaya


Siapa yang berani meragukan kepintaran putra-putri Indonesia? Tidak ada. BJ Habibie misalnya, pria yang lahir 25 juni 1936 di parepare, sulawesi selatan Indonesia telah membuat dunia kagum dengan prestasinya di dunia perdirgantaraan. Setelah sukses dengan karirnya di Jerman, dimana ia menjabat menjadi kepala riset dan pembangunan analisis struktur di Hamburg, beliau pun terpanggil untuk kembali ke Indonesia lalu menjabat menjadi menteri riset dan teknologi pada era Soeharto. Semua pesawat yang terbang di Indonesia sekarang adalah buah jasa pak habibie yang terus kita rasakan sampai sekarang.

Selain BJ Habibie, kita mungkin sekarang sedang sangat familiar dengan fenomena GO-JEK. Aplikasi ojek online ini dinilai sebagai solusi yang sangat ampuh ditengah kemacetan jakarta yang nyaris tidak ada obat. Dan pencipta aplikasi GOJEK ini adalah Nadiem Makarim, orang yang tulen berdarah Indonesia. Lahir di Jakarta dan tumbuh besar di Jakarta, Nadiem memutuskan melanjutkan studinya ke Amerika lalu kembali ke Indonesia untuk mengabdi di Indonesia. Fenomena GOJEK Pun menjadi solusi praktis bagi kemacetan di Indonesia yang diapresiasi baik di dalam negeri ataupun di luar negeri.

Tapi apa?

Dari Corruption Preception Index (CPI) saat ini Indonesia menempati peringkat 107 dari 177 negara terbersih sedunia. Tak perlu melihat index pun, setiap harinya kita melihat secara jelas di layar kaca betapa banyaknya para petinggi petinggi di negara kita ini banyak melakukan korupsi. Dan yang lebih ironis lagi mereka semua adalah orang orang dengan tingkat pendidikan yang tinggi. Carut marut negara ini sebenarnya bukan karena masalah pintarnya seseorang atau tidak. Tapi karena satu hal,

Tiadanya integritas.

Integritas pada negara adalah kesatuan antara jiwa dan pikiran dalam sebuah aksi nyata. Terkadang Integritas dikaitkan dengan kejujuran. Ya, kejujuran merupakan sebuah aksi nyata dari kesatuan antara jiwa dan pikiran. Ketika kita dihadapkan oleh percabangan antara kejujuran dan kebohongan, peran jiwa dan pikiran sangatlah penting karena dengan begitu opsi yang akan kita ambil adalah sebuah kejujuran.



Kisah menarik seorang nasionalis dalam hidup ini adalah Bung Hatta. Siapa yang tidak mengenal bung Hatta? Namanya abadi sebagai nama bandara kebanggan Indonesia di cengkareng. Bung Hatta salah seorang founding father negara Indonesia. Beliau sangat pintar tetapi beliau juga tidak pernah melupakan bangsa ini dengan integritasnya kepada bangsa dan negara. Integritasnya pada negara membuat bung hatta menjadi salah satu uncorruptable people  in Indonesia. Cerita yang sangat terkenal pada bung hatta adalah kisah sepatu bally yang tidak sempat ia beli padahal beliau adalah seorang mantan wakil presiden Indonesia. 

Bahkan ketika beliau pension dari kursi wakil presiden Indonesia, beliau sempat tidak mampu untuk membayar listri rumahnya, hal ini terjadi karena integritas beliau kepada bangsa, dan beliau tidak ingin integritasnya itu ternodai karena masalah ekonomi yang menerpa dirinya.

Sosok seperti bung hatta inilah yang kita butuhkan saat ini untuk perkembangan bangsa Indonesia. Dimana cerdas bukanlah factor untuk membangun Indonesia, tetapi juga dengan integritas terhadap bangsa Indonesia sehingga tidak lagi terjadi kasus korupsi atau lainnya yang merugikan bangsa ini 

Semoga kita semua bisa menjadi bung hatta selanjutnya agar bisa mewujudkan rumus "Cerdas+Integritas= Indonesia Jaya"

#bikinkerenindonesia #nuliskreatiftsel.