indomietelorkeju

indomietelorkeju
Hidup yang dimenangkan adalah hidup yang dipertaruhkan

Total Pageviews

Friday, 8 May 2020

Lomba Blog WBCD2020_Tetap Berdedikasi untuk Negeri di Tengah Pandemi melalui Tiga Transmisi_MRM_KPw BI Kaltim


"Segala keterbatasan di tengah era pandemi ini jangan sampai menjadi alasan untuk kita tidak berbuat lebih"

sumber gambar: unsplash.com

Era pandemi memaksa kita untuk segera beradaptasi.

Arahan pemerintah untuk menerapkan physical distancing demi mencegah penyebaran wabah COVID-19 ini  membuat kegiatan keseharian masyarakat berubah total. Para pelajar yang biasa melakukan kegiatan pembelajaran di sekolah sekarang harus mencoba membiasakan diri untuk belajar dari rumah dan para pekerja kantoran yang biasa sehari-hari berjibaku pulang pergi ke kantor harus mencoba berdapatasi dengan sistem kerja dari rumah atau yang lebih dikenal dengan istilah work from home (WFH). Perubahan tersebut juga sangat berdampak terhadap keseharian saya sebagai pekerja kantoran yang dipaksa harus beradaptasi dengan adanya arahan untuk melakukan WFH. Tidak hanya itu, perubahan tersebut juga membuat rutinitas saya sebagai kepala keluarga maupun sebagai makhluk sosial juga berubah.

Sebagai kepala keluarga, dengan adanya kebijakan WFH ini membuat intensitas saya bertemu dengan anak dan istri saya menjadi lebih sering dan secara langsung saya harus ikut membantu istri untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga terlebih anak saya sedang manja-manjanya di periode usia 18 bulan – 24 bulan ini. Sementara itu, sebagai makhluk sosial saya biasanya menghabiskan waktu senggang saya untuk “nongkrong” di kedai kopi terdekat bersama teman-teman dan terkadang kami biasa membuat project “seru-seruan” yang bisa bermanfaat untuk masyarakat sekitar. Namun dengan adanya physical distancing ini membuat waktu nongkrong hanya bisa dilakukan secara virtual dan project “seru-seruan” itu menjadi terbatas. Tapi tenang, selalu ingat bahwa keterbatasan jangan sampai menjadi alasan untuk kita tidak berbuat lebih.


sumber: unsplash.com

Produktivitas dan Inovasi adalah kunci kebahagiaan hakiki.

Awal-awal diterapkannya physical distancing maupun WFH, saya cukup bisa menikmatinya terutama karena saya bisa berkumpul lebih sering dengan keluarga saya. Selain itu saya tidak perlu repot-repot bangun pagi lebih awal, memanaskan mobil dan menyetrika baju untuk segera berangkat ke kantor, saya hanya cukup cuci muka dan membuka laptop. Seiring berjalannya waktu, pelan-pelan saya kemudian merasa sangat suntuk dan bosan dimana rasa suntuk dan bosan tersebut membuat saya menjalani hari-hari dengan kurang bergairah yang pada akhirnya membuat saya jadi tidak produktif. Seketika itu saya sadar bahwa saya harus segera melakukan hal-hal inovatif untuk mengatasi rasa bosan tersebut agar saya bisa kembali menjadi manusia yang produktif.

Buat saya pribadi, produktivitas dan kebahagiaan adalah dua hal yang saling berkaitan dimana ketika saya merasa produktif di hari tersebut otomatis saya akan langsung merasa bahagia di hari itu juga. Atas dasar hal tersebut, saya mau tidak mau harus berinovasi agar saya bisa terus produktif yang berujung kepada terus terpeliharnya kebahagiaan hidup saya ditengah berlangsungnya wabah pandemi ini. Singkatnya, saya membagi inovasi saya kedalam 3 (tiga) transmisi yakni inovasi saya sebagai kepala keluarga, inovasi saya sebagai pekerja kantoran maupun inovasi saya sebagai makhluk sosial.


Transmisi Pertama: Inovasi di lingkup keluarga kecil mampu turut membantu mengendalikan inflasi.




Di lingkup keluarga, saya berusaha mencoba membuat suasana rumah menjadi menyenangkan dan senyaman mungkin. Beberapa inovasi yang saya lakukan adalah membagi pekerjaan rumah tangga dengan istri saya karena saya tahu bahwa istri juga pasti bosan mengurus anak seharian dan butuh waktu rehat sejenak. Kami menyepakati bahwa tugas saya di rumah adalah menjemur, mencuci piring dan mengajak anak saya main ketika istri saya ingin istirahat. Tugas itu saya coba lakukan dengan baik dan tuntas. Adapun tugas yang paling saya suka adalah ketika mendapat giliran menjemur karena itu merupakan momen saya mengobrol santai dengan anak saya sambil melihat langit Samarinda yang cerah. Saya percaya jika pembagian tugas rumah tangga dilakukan antara suami dan istri akan membuat kebahagiaan keluarga meningkat karena tugas tersebut bisa lebih cepat selesai dilaksanakan.




Selain pembagian tugas rumah tangga, saya juga membuat project baru yang bisa dikerjakan bersama-sama dengan istri dan juga anak yakni bercocok tanam. Menurut saya pribadi, bercocok tanam adalah sebuah seni untuk menikmati proses dan melatih diri kita untuk konsisten karena mau tidak mau kita setiap hari menyiram atau memupuk dengan sesuai kadarnya agar tanamannya bisa tumbuh subur. Syukur alhamdulillah, istri dan anak saya sangat bersemangat dalam menjalankan program menanam tersebut. Kami menanam tanaman pangan yang bisa digunakan untuk kebutuhan memasak sehari-hari seperti cabai, bawang, kangkung, dan lainnya. Hal tersebut juga berjalan beriringan dengan inovasi Kantor Perwakilan BI Kaltim yakni program SINERGI (Aksi Nyata Kurangi Inflasi) dimana program tersebut menyerukan kepada masyarakat Kaltim untuk menanam cabai di rumahnya masing-masing melalui program pelatihan menanam cabai dan pemberian bibit cabai.


Transmisi Kedua: Asesmen ekonomi secara virtual yang bisa turut mampu mensolusikan permasalahan UMKM.


Di lingkup kantor, saya selaku asisten analis di Fungsi Asesmen Ekonomi dan Surveilans (FAES) sudah pasti sehari-harinya berkutat dengan analisis data-data dan diskusi dengan pemangku kebijakan lainnya di Provinsi Kaltim. Adanya kebijakan WFH ini mewajibkan saya untuk beradaptasi dengan melakukan rapat virtual dengan para stakeholders terkait dimana sebelumnya rapat tersebut biasanya dilakukan dengan tatap muka secara langsung. Syukur alhamdulillah walaupun tidak bisa bertatap muka secara langsung, saya bersama stakeholders terkait selalu rutin melakukan rapat virtual baik mengenai rapat pengendalian inflasi daerah, penanganan COVID-19 di Kaltim hingga Musyawarah Perencanaan Pembangunan (MUSRENBANG) Provinsi Kaltim yang dilakukan bersama Pemprov Kaltim dan Pemerintah Pusat.

sumber: https://minishop.id/

Namun saya merasa masih perlu ada inovasi di pekerjaan saya yang kiranya bisa membantu masyarakat secara langsung terutama kepada mereka yang terdampak COVID-19. Atas dasar hal tersebut saya berinisiatif melakukan survei virtual kepada 384 UMKM Binaan KPw BI Kaltim dimana berdasarkan hasil survei didapatkan bahwa 90,10% responden survei UMKM mengalami penurunan penjualan akibat adanya physical distancing di tengah wabah COVID-19 ini sehingga membuat pelanggan tidak berani untuk berkunjung ke toko. Selain itu dari  hasil asesmen survei tersebut juga didapatkan bahwa salah satu solusi untuk meminimalisir penurunan penjualan tersebut adalah melakukan penjualan online. Berlandaskan hasil asesmen tersebut, Fungsi Pelaksanaan dan Pengembangan UMKM (FPPU) BI Kaltim menginisiasi untuk mengembangkan platform online agar teman-teman UMKM binaan bisa tetap berjualan yakni melalui 
https://minishop.id/. Platform online tersebut telah dirasakan mampu untuk meningkatan penjualan di tengah pandemi COVID-19 karena masyarakat bisa lebih merasa nyaman dan aman untuk berbelanja.


Transmisi Ketiga: Adaptasi teknologi untuk menyebarkan ilmu yang bermanfaat kepada masyarakat luas.

sumber: Instagram @therifkimaul

Terakhir di lingkup sebagai makhluk sosial, saya mulai membiasakan diri untuk melakukan nongkrong virtual bersama teman-teman saya melalui aplikasi conference meeting. Pada awalnya nongkrong visual terasa seru hingga pada titik dimana kami merasa jenuh dan akhirnya saya mencoba menginisiasi melakukan “project seru-seruan” bersama teman-teman saya secara virtual. Pertama, project kita adalah project seru-seruan membuat video ucapan selamat datang bulan ramadhan secara virtual dengan tren yang sedang hype saat ini yakni #PassTheBrushChallenge namun perbedaannya adalah yang kita lempar adalah sarung. Ketika video ini diluncurkan ternyata mampu membuat suasana positif dan kebahagiaan di benak kita masing-masing.

sumber: Youtube : Rifki Maulana

Namun itu tidak cukup, kami merasa hal tersebut belum ada dampak positif langsung kepada masyarakat oleh karenanya kami mencoba melakukan project seru-seruan lainnya yakni gerakan #BelajarDiRumahAja. Gerakan ini adalah sharing segala ilmu pengetahuan apapun yang bermanfaat kepada masyarakat melalui media digital secara gratis.  Salah satu contoh materi yang saya buat adalah video tutorial microsoft excel sederhana yang bermanfaat untuk mereka yang belum pernah mendapatkan pelatihan softskill tersebut sebelumnya. Kita tahu bersama bahwa masih banyak sekali masyarakat yang minim memiliki softskill karena terbatasnya akses. Selain itu, di era pandemi ini kami berharap sharing pengetahuan tersebut mampu membuat masyarakat bisa lebih betah dalam menjalankan kegiatan #DiRumahAja dan juga lebih bermanfaat karena kami yakin bahwa sebaik-baiknya ilmu adalah ilmu yang dibagikan.

Pada akhirnya, di tengah WFH ini saya harus terus mengucap syukur karena masih bisa produktif, bekerja dengan baik, dan terus menciptakan inovasi yang bermanfaat serta sejalan dengan pesan utama kebijakan Bank Indonesia yakni Dedikasi untuk Negeri.

No comments:

Post a Comment