sumber gambar: tryoot.com |
Jose Mourinho pernah bilang kepada media seperti ini kalau tidak salah, " Masyarakat Inggris senang statistik, Apakah mereka tahu kalau arsene wenger hanya memiliki presentase sebesar 50 % di Liga Inggris?". Perang mulut antara kedua pelatih ini memang sering terjadi, akhir akhir ini perang mulut ini terjadi lagi, tapi bukan hal itu yang ingin saya bahas, tapi pernyataan mourinho tadi kalau masyarakat inggris senang statistik adalah hal yang menarik. Jangankan masyarakat inggris, kita pun masyarakat indonesia sangat senang dengan statistik, saya yakin hal itu. Bahkan saya pun senang bermain dengan angka-angka.
Jangan naif, lihat saja siapa yang tidak senang jika dirinya menjadi rangking satu di kelas? Siapa yang tidak gemar menghitung hitung jumlah keuntungan yang ada dalam suatu prospek bisnis? Banyak kontes foto atau sebagainya yang persyaratan pemenangnya dari jumlah like foto tersebut etc. Atau mungkin, sejak satu dekade terakhir ajang pencarian bakat yang mengurutkan posisi satu dua tiga di televisi yang juaranya didapat dari polling sms semakin booming? Atau siapa yang tidak suka melihat konten konten di youtube atau yang sekarang didopsi di TV yang berrtipe seperti " 7 orang tertampan di dunia, 7 peristiwa terseram, blablabla". Jangan naif, saya pun senang karena menyenangkan melihat urutan sesuatu hal.
Dalam sepakbola misalnya, ada beberapa pengamat sepakbola atau kontes sepakbola, yang berpatokan dari statistik jumlah gol, jumlah menang, jumlah tekel, jumlah passing, jumlah blabla untuk mencari siapa yang terbaik. Statistik, Statistik, Statistik. Mungkin hanya dunia musik lah yang jauh dari statistik dan angka, ah tidak juga, karena sukses atau tidaknya band dilihat dari seberapa album yang terjual, seberapa banyak lagu mereka diputar di radio, maka dari itu mereka bisa dianugerahi band terbaik. Semua suka statistik Angka angka, angka, aaah ejakulasi.
Yang saya khawatirkan, sebenarnya tidak perlu anda khawatirkan juga. Saya khawatir apakah angka yang didapat oleh para pencari statistik tersebut itu benar adanya? Apakah valid? Apakah yakin angka tersebut tidak terdapat eror didalamnya? Saya tidak yakin. Selanjutnya, orang yang menuhankan kuantitas ini apakah tahu kualitas yang terdapat kuantitas di dalamnya, misalnya pertumbuhan ekonomi tumbuh 7%, apakah pertumbuhan itu baik atau tidak, ukuran 7% itu apakah bisa menjamin kesejahteraan masyarakat indonesia, apakah 7% itu layak atau tidak layak didapatkan indonesia karena indonesia bisa lebih dari 7% misalnya, atau saya ingin bertanya darimana 7% itu datangnya, diukur darimana? dan blabla bla lainnya. Lebih gampangnya, jumlah ball possesion barcelona menang jauh atas real sociedad, tapi real sociedad yang menang? Jelaskan dengan angka angkamu!
Saya bukan mengharamkan statistik, saya malahan sangat cinta dengan matematika, angka dan statistik, aah itu sangat menyenangkan. Tapi sayangnya, otak saya 50 50, ketika saya menyukai sekali angka, timbul kekhawatiran karena angka ini hanyalah fana. Realita lapangan sering dilupakan, ternyata angka hanyalah angka, yang kadang tidak selalu benar. Andai saya bisa menyempurnakan angka angka tersebut dengan pelurusan kondisi di lapangan, saya sudah diangkat menjadi dewa mungkin. Karena keseimbangan itu yang dunia cari.
Saya takut karena angka dan Statistik seringkali diciptakan oleh orang yang menang. Sama halnya dengan sejarah. Coba, saya tanya adakah nama tan malaka di buku pelajaran sejarah kalian saat SD?