indomietelorkeju

indomietelorkeju
Hidup yang dimenangkan adalah hidup yang dipertaruhkan

Total Pageviews

Sunday 23 February 2014

Jerawat, Bawang Putih, Luka Bakar, Borjuis dan Remeh Temeh Lainnya

Kemarin tanggal dua puluh tiga adalah hari bersejarah dalam hidup saya. Saya layak diganjar gelar doktor ketika eksperimen itu berhasil, eksperimen saya adalah mencoba menghilangkan jerawat pakai bawang putih. Jerawat saya tidak parah parah amat, saya saja yang terlalu pemberani. Saya termasuk orang dungu yang termakan korban dunia maya. Benar quotes dari anonim, semua yang ada di internet tidak bisa dipercaya penuh. Jerawat yang tadinya hanya biasa saja, menjadi luka bakar serupa luka bakar yang disebabkan oleh keluarnya cakra kyubi naruto. Janganjakn jerawat, Kulit saya yang sehat pun hangus. Setelah tanggal 23 muka saya menjadi  mirip kolo toure.

Terpaksa saya harus ke dokter kecantikan, walau dulu saya sangat apatis dengan tempat tersebut. Saya punya mosi tidak percaya dengan obat obatan kimia masalahnya, tapi kini saya lebih apatis dengan bawang putih. Ternyata alasan saya apatis tidak sepenuhnya salah, alasan saya kedua agak malas ke dokter kecantikan karena harganya pasti mahal dan saya memang merasa tidak butuh butuh amat, tapi ada yang janggal, mereka yang kesana kebanyakan orang yang bingung menghabiskan uangnya seperti apa dan bagaimana. Mereka membawa anaknya yang mereka titipkan pada pengasuh, lalu sang orng tua sibuk dengan gadgetnya masing masing. Atau ada pria dan wanita muda, yang datang kesana hanya untuk merawat kulitnya yang sudah bagus menurut saya. Saya adalah simbol proletar nyata disana, kaum proletar yang melongo dengan tingkah perilaku borjuis.

Memang mereka tidak pernah salah menghabiskan uang dengan cara seperti itu, itu hak mereka. Saya hanya takjub dengan masyarakat yang mengeluh ketika bensin naik, mengeluh ketika tarif kereta dirasa kemahalan, mengeluh ketika banjir, mengeluh ketika jalanan macet, tapi mereka tidak mau menggunakan kendaraan umum, mengalihkan pendapatannya ke barang tersier nan borjuis, dan membuang barang barang konsumsi mereka ke jalanan. Kalau tidak memberikan solusi, pastikan anda jangan ambil bagian dari sebuah masalah, itu sesuatu yang saya ingin katakan kepada pengkritik yang terus mengutuk pemerintah tapi dirinya apatis terhadap perpolitikan, minimal untuk tau apa yang terjadi di pemerintahan.

Tulisan saya melebar kemana mana, maaf. Ini hanya sebuah ekspresi kekesalan atas luka bakar di muka yang disebebakan oleh bawang putih. Bukan sebuah ekspresi kekesalan atas adanya kelas di lingkungan kita. Walaupun masih ada kelas, tapi masyarakat kita nyaman ko dikelas kelaskan. Asalkan saya jangan sekelas sama bawang putih!!

No comments:

Post a Comment