Sudah selayaknya setiap manusia mengalami beberapa hari dalam satu bulan sebagai hari yang dianggapnya buruk atau kurang menyenangkan. Itu Manusiawi. Sudah selayaknya pula, banyak manusia yang mengalami hari baik dari 365 hari masa baktinya selama setahun. Itu Manusiawi. Tapi tidak manusiawi rasanya jika mengutuk hari buruk menjadi hidup yang buruk, atau mentakaburkan diri kalau hari beruntung menjadi hidup yang beruntung. Lebih Manusiawi jika kita sadar, hidup itu sebenarnya ketidakpastian. Hanya satu yang pasti, ketidakpastian itu sendiri.
Sering juga kita merasa sedih atau menyesal, 12 jam dari 24 jam kita terbuang percuma, dengan definisi dari percuma itu sendiri macam macam adanya. Salah? Mungkin. Karena pilihan itu kita yang buat bukan orang lain. Perihal kita terpengaruh atau terbujuk, itu adalah kebodohan. Tapi merasa bersalah, sekali lagi, Manusiawi.
No comments:
Post a Comment