indomietelorkeju

indomietelorkeju
Hidup yang dimenangkan adalah hidup yang dipertaruhkan

Total Pageviews

Monday, 28 April 2014

Mourinho, Pengecualian dalam kepragmatisan.

sumber:dailymail.co.uk

Mourinho adalah sebuah pengecualian dalam sebuah kepragmatisan. Tak semua tim bisa bertahan dengan benar, Tak semua tim juga bisa menyerang dengan benar. Komposisi pemain di chelsea ketika melawan liverpool minggu malam, memberikan mourinho opsi untuk bertahan karena komposisi untuk menyerang sangatlah tidak mumpuni. Ketidakbersahabatan jadwal liga inggris dengan liga champions, membuat mourinho sah-sah saja memilih komposisi dan gaya bermain seperti itu. Kalau anda mengeluh betapa membosankannya permainan chelsea di bawah mourinho, mungkin anda baru menonton sepakbola akhir-akhir ini?

Tidak sekali-dua kali mourinho, mempraktikan sepakbola seperti ini. Yang paling terkenal adalah saat melawan barcelona ketika dia masih memegang inter milan, dimana dia hanya menyisakan milito dan sneijder didepan. Buktinya? Inter milan sukses mengalahkan barcelona, sang juara bertahan yang sedang gila-gilanya di era tersebut. Contoh terbaru adalah ketika melawan arsenal saat paruh musim pertama yang berakhir 0-0 dan ketika melawan Atletico seminggu kemarin. Keindahan permainan bertahan dan serangan balik mourinho adalah yang terbaik, karena semua orang mencoba meniru gaya-nya tapi nyatanya benteng mereka tak apik. Liat bagaimana david moyes memarkir bus yang reot saat melawan munchen, dan banyak tim semenjana ketika melawan tim besar yang coba-coba parkir bus tapi apa daya, bus mereka tak sesolid bus mourinho.

Bahkan bisa dibilang, sepakbola kini mempunyai dua mazhab besar. Mazhab pertama mempunyai imam besar bernama pep guardiola, yang sebenarnya pendahulunya seperti cruyf dan wenger sudah menemukan aliran ini. Imam pep, mencoba memperlihatkan keindahan sepakbola secara harfiah dengan umpan umpan pendek, penguasaan bola yang tinggi, dan teknik teknik individual yang memanjakan mata. Mazhab kedua adalah sebuah antitesis dari mazhab pertama, dipimpin oleh jose mourinho. Jose mourinho tak sendiri, ada Tony pulis, sam allardyce (yang dikritik mourinho), diego simeone, otto rehagael dll. Mazhab ini lebih menekankan keefektifan menyerang, dan mengandalkan serangan balik cepat. Bertahanlah yang baik, menyeranglah dengan cepat maka kamu akan menang.
sumber gambar:mirror.co.uk

Memilih mazhab yang mana itu tergantung selera. Pilihan mazhab belum tentu diikuti dengan kesuksesan. Lihat bagaimana arsene wenger yang tetap ngotot dengan gaya bermain indah dll-nya, belum ada trophy selama 9 tahun? Atau mungkin lihat saja tony pulis dan sam allardyce yang begitu begitu saja dengan tim mereka. Menampilkan sepakbola yang pragmatis sebenarnya sah-sah saja, asal mereka paham benar apa yang mereka lakukan. Bukan hanya dengan menumpuk pemain sebanyak mungkin di belakang, dan melakukan serangan balik. Lagipula menumpuk pemain dibelakang tidak sesedarhana itu, cattenacio yang datang dari italia itu tidak berarti menumpuk pemain di belakang. Tapi memiliki pertahanan yang berlapis. Penjelasan lengkap ada di-sini

Jika dituding pragmatis itu negative football dan gaya bermain yang curang sebenarnya relatif. Karena permainan sepakbola bukan ditentukan oleh seberapa indah sebuah tim bermain, tapi tim manakah yang kemasukan paling sedikit dan mencetak gol paling banyak.  Sesederhana itu saja. Jadi sah-sah saja jika ada tim yang mau menyuruh semua pemainnya bertahan sepanjang laga. Itu adalah mimpi buruk bagi penonton karena kita akan melihat suatu pertunjukan yang tidak menarik. Tidur adalah obat dari mimpi buruk tersebut. Tapi mourinho menawarkan opsi lain, dari mimpi buruk tersebut. Strategi yang dia lakukan tidak semata-mata bertahan, tapi sebuah keindahan. Bagaimana dia berhasil melakukan penyiksaan psikis bagi lawan-lawannya, terbukti kemarin ketika steven gerard melakukan 9 shots secara percuma, guna menebus kesalahannya. Bagaimana gaya permainan liverpool tiba-tiba berubah menjadi crossing, bagaimana atletico madrid begitu kebingungan dan menjadi dungu ketika diberi posession ball yang berlebih. Itulah keindahan dari pragmatisnya seorang mourinho.

Yang lebih membuat indah, mourinho juga apik dalam menyerang. Lihat bagaimana ketika dia tertinggal dua gol dari PSG, saat di stamford bridge dia mencoba memasukan 3 striker sekaligus. Guna membuka pertahan PSG yang rapat. Mourinho ini ibarat orang yang mengedarkan virus ke komputer komputer di seluruh di dunia, tapi dia juga mempunyai antivirus-nya. Arsenal yang mengikuti mazhab permainan indah pun dicukur habis 6-0 oleh chelsea yang bernaung dibawah mazhab pragmatis. Jadi tidak ada alasan yang kuat kalau pragmatis itu sepakbola yang jelek dan dilarang untuk beredar apalagi halal untuk ditiadakan.

Sepakbola singkatnya hanya masalah menang dan kelah. Semua yang tersisa hanyalah bumbu yang menggiurkan. Saya pun penikmat bumbu tersebut.

Tuesday, 22 April 2014

Davey oh Davey.

sumber gambar: thepotato.ie


Baru kemarin, tanggal 21 April saya kembali merasakan sensasi keluar dari lubang jarum, euforia sesaat dan kesenangan kesenangan yang sudah sangat jarang ditemukan ketika beranjak tua. Seiring beranjak tua, orang-orang jarang menemukan sesuatu yang sensasional. Entah hanya saya, atau mungkin banyak orang, merasa bahwa semakin tua sesuatu yang terjadi hanyalah selewat dan berakhir biasa saja. Mungkin saya saja yang kolot atau terlalu pemikir. Tapi keesokan hari setelah 21 April itu, kabar yang didapat setelah saya bangun dari tidur siang saya sungguh mengagetkan. Memang, tidur siang jarang bersahabat dengan saya sedari dulu.

David moyes sudah tidak di Manchester United. Hari itu menjadi hari yang sedih bukan karena hanya dia sudah tidak di united, tapi banyak orang yang notabene mengaku fans united merayakan hal itu. Dan diluar dari itu banyak juga yang mentertawakan hal itu. Jarang yang bersedih, Jarang yang menyesalkan. Instan. Instan. Instan. Semua suka yang instan. Itu hak mereka menjadi instan, hak saya juga merasa kecewa atas keinstanan ini. Instan, Instan, Instan. 

Mencoba memanusiakan david moyes. Saya bahkan tidak pernah tahu apakah tulisan saya dibaca oleh dia. Tapi david moyes tetap manusia yang harus dimanusiakan. Dulu, sebelum menjadi manager di tim besar seperti man united, dia hanyalah pelatih tim medioker yang kerap merepotkan united. Saya ingat betul tragedi 4-4, yang membuat united gagal juara musim itu. Ya, mungkin moyes memang selalu berlawanan dengan keinginan juara united. Buat dia, mungkin tak pernah terpikirkan menjadi manager united, bahkan mungkin dia tak pernah berpikiran kalau everton suatu saat nanti akan masuk tiga besar liga. Saya pernah baca mengenai kisah keseharian dia, yang sangat kolot dan juga cerita bahwa dia orang yang sangat religius. Sedikit banyak, membuat saya simpati. Naif memang, tapi memang benar kan kalau menyukai sesorang tak harus dengan alasan yang masuk akal?

Dibalik kejeniusan taktiknya, muka lucunya di kamera hingga tingkah aneh dia di lapangan, dia tetap manusia. Entah kenapa setiap pola tingkah lakunya, membuat saya harus memberi perhatian lebih. Tulisan saya mengenai moyes sangatlah banyak. Sangat banyak. Saya selalu gemas untuk menulis tentang moyes. Bukan karena saya benci, tapi karena david moyes adalah objek seksi untuk ditulis. Karena dibalik setiap kejeniusannya, ada sesuatu yang menarik untuk dibahas dari dirinya, dari keputusannya. Moyes, selalu dikutuk setiap perbuatannya tapi tetap memenangkan hati saya.

Memutuskan menjadi pengganti sir alex, adalah sesuatu yang sangat berat. Bahkan, (saya lupa dari siapa) ada quotes bahwa menjadi pengganti sir alex adalah pekerjaan terberat di dunia. Saya sependapat dengan itu, mengganti seseorang yang telah sukses membuat suatu dinasti selama 26 tahun adalah hal yang tak masuk akal. Dibanding-bandingkan, adalah hal absolut yang pasti akan terjadi. Selalu dicemooh, adalah hal yang selalu mungkin terjadi terlebih kita tahu sendiri bagaimana banyak tipikal fans dan penggemar manutd yang sudah terbiasa dengan kemenangan, tak tolerir kalah, yang kadang tak terima kekalahan walau timnya bermain jelek.

Jangankan menjadi pengganti sir alex, menjadi pemimpin di organisasi kecil saja banyak pro kontranya. Jangankan menjadi pengganti sir alex, menjadi pemimpin untuk diri kita sendiri pun banyak dialektikanya, banyak menyesalnya. Saya pernah merasakan bagaimana gagalnya menjadi pemimpin, gagal total. Rasanya, sangat tidak enak. Membenamkan trauma mendalam hingga kini. Saya sulit membayangkan, bagaimana traumanya david moyes, pasti akan terus berkerak hingga dia mati. Sedikit sekali yang menghargai keputusan beraninya dia menjadi pemimpin. Buat saya, beraninya david moyes menjadi pengganti sir alex adalah sesuatu yang sangat patut diapresiasi.

Keputusan meninggalkan klub lamanya, yang sebenarnya sudah betah dengan dirinya, guna menjawab kepercayaan sir alex adalah sesuatu yang fenomenal. Tapi memang, manutd tidak butuh itu. Manutd butuh kemenangan, fansnya butuh cerita baik untuk dibanggakan, glazer butuh uang. Kasihan sekali kamu moyes. Bahkan 2013-2014 pun belum selesai. Saya berharap penuh, kamu masih diberikan satu atau dua musim lagi minimal, untuk menunjukan penuh ide-mu. Pemain yang busuk dan bermental tuhan adalah duri dalam karirmu davey. Jujur, saya sempat kecewa ketika nemanja vidic, yang notabene kapten, ketika diawal musim ketika united sedang hobi kalah, dia mengucapkan omongan "Kayaknya enak maen di spanyol".  Dan benar saja, kontrak berdatangan ke dia hingga akhirnya ia memilih berlabuh di inter milan. Seorang kapten, musim belum usai, mengucapkan hal rendahan seperti itu. Udah gak ngerti lagi. Tidak hanya vidic, liat saja rooney? Gajinya selangit, otoritasnya di united? Tak usah ditanya. Buktinya sebelum transfer juan mata, pihak manutd meminta izin rooney terlebih dahulu. 

Tulisan saya diatas sangatlah naif. Ya, namanya juga suka, memang harus naif dan kadang harus melupakan logika. Tapi kali ini logika saya mendukung penuh untuk mendukung david moyes. Berbahagialah david moyes, tak ada lagi tekanan. Namamu mungkin tak akan dikenang, tapi saya selalu ingat keberanian besar seorang david moyes. Saya juga tidak lupa keberanian memasukan ashley young saat unggul. hehe. Sebodoh-bodohnya kamu, waktu yang diberikan terlalu singkat, sangat amat singkat. Itu tak adil. Davey, berbahgialah dengan kerelegiusanmu disana. Habiskan masa tuamu dengan tekanan yang perlahan mereda.

Kalau ada yang bertanya, apakah saya akan pindah klub yang saya dukung? jawabannya ada di quotes legenda liverpool dan legenda manunited.

Bill shankly : Some people believe football is a matter of life and death, I am very disappointed with that attitude. I can assure you it is much, much more important than this. 
Eric Cantona: You can change your wife, your politics, your religion, but never, never can you change your favourite football team.
Menyukai sesuatu yang benar, bukankah memang seharusnya tanpa alasan kan? Man United will never die.

Terima Kasih David Moyes: Love United Hate Glazer



sumber gambar:toxicfox.co.uk
Peduli setan tentang statistik banding-bandingan, rekor yang dipecahkan moyes, dan blabla tentang moyes. Itu bisa anda cari di situs internet lainnya, bahkan ada rekor rekor yang dibikin bikin dan membuat orang lain terbahak-bahak, padahal rekor itu tidak pernah ada, hanya dikarang-karang. Ya, semua suka moyes sama halnya orang orang disekolah merasa lucu melihat ada anak ingusan yang dikerjai  oleh anak anak kelas lainnya. Awalnya buat mereka lucu, tapi lama lama ada yang merasa kasihan, tapi mereka hanya bisa menonton si anak ingusan itu dikerjai sambil tertawa, dan tidak lupa berdoa agar si anak ingusan itu bisa menang melawan anak kelas lainnya, tapi nyatanya tak pernah terjadi.

Saya bukan seorang hal yang paham benar tentang statistik, tapi anak bocah yang baru masuk TK pun pasti tahu kalau permainan manutd di era moyes sangat membuat kesal daripada di era emas fergie. Saya tak tahu bagaimana permainan di era fergie ketika baru injak kaki di manutd, video yang menayangkan itu secara gamblang sangat sedikit di internet, haruskah saya menggunakan mesin waktu untuk kembali ke akhir 80an dan awal 90an? Dari statistik menjelaskan kalau permainan fergie di awal dia membangun kerajaannya, tidak bagus bagus amat. Wajarkah membandingkan era emas seseorang  yang dibangun 26 tahun lamanya, dengan sesorang yang setahun saja belum?

"Skuadnya fergie kan waktu itu jelek!". Pasti ada yang bilang seperti itu. Memang apa yang anda banggakan dari skuad 2011/2012? squad peninggalan sir alex? Lini belakang rapuh. Lini tengah pas-pasan. Lini depan mungkin bisa dibilang lumayan dari kedua lini tadi. Terhitung hanya rafael, carrick, degea, van persie, dan rooney, buat saya yang masih ada kualitas. Tapi apa? di musim berikutnya, mereka semua cedera kecuali degea. Apa yang membuat squad 2011/2012? Sir Alex Ferguson. Itu kelebihannya, membuat squad sampah menjadi squad juara. Manutd bukan tim yang suka menumpuk pemain bintang dalam satu line up, tapi manutd adalah tim yang suka mengalahkan tim yang seperti itu. Itu yang saya tau hingga sekarang.

Perlu diakui memang moyes terburu buru mengganti staff united yang lama, seperti mike phelan dan rene maulensteen, dengan staff yang baru. Tapi di sisi lain, dia pelatih, dia berhak menentukan dengan siapa dia nyaman bekerja. Dengan siapa dia bekerja. Walau hasilnya selalu buruk, bisa jadi kala itu moyes belum belajar, walau naif saya harus mengatakan "Dia masih butuh waktu". Jangankan moyes, saya yang bermain football manager menggunakan manutd sering mendapatkan tekanan super tinggi dari fans dan petinggi club. Mereka tak biasa kalah, mereka tak biasa tak juara, mereka ingin juara. Sementara pemainnya, malas-malasan, marah-marah. Ini nyata, coba saja pakai manutd di football manager. Mereka baru senang, dan mengelu-elukan nama saya ketika saya mendapatkan quadruple dengan mengalahkan barcelonanya pep guardiola di final. 

Saya kecewa melihat manutd bermain begitu sampah musim ini. Tapi diliat dari sisi lain, apa dengan bermain seperti sampah membuat moyes senang? apa dengan bermain seperti sampah membuat posisi moyes aman, gajinya naik? Dia juga "enggak ngerti kenapa kayak gini". Dosa besar, jika kita menyalahkan pelatih terus menerus. Pemain malas-malasan dan tidak punya mental kemenangan menurut saya juga punya andil untuk disalahkan. Lihat, banyak kekalahan united karena human error di lapangan, bukan karena tactical error. Banyak sekali gol gol deflect ke gawang david de gea. Banyak sekali gol gol karena telat turun. Bukti? Gol Mandzukic, sesaat setelah Gol evra!

Saya menocba meletakan persepktif saya menjadi seorang david moyes. Meninggalkan klub lamanya yang setia dengannya. Mencoba mengambil pekerjaan terberat, menjadi pelatih manutd menggantikan sir alex. Dimaki-maki. Kalah dimaki, menang dimaki. Mempunyai tim yang pemalas, dan berlagak seperti tuhan macam wayne rooney. Tidak punya apa-apa, tidak punya siapa-siapa. Aduh, kasihan sekali. Pemikirannya yang konservatif menjadi bencana untuk dirinya. Aduh, moyes seperti pria yang dituduh macam macam oleh wanita. Dan dia iya iya saja.

Moyes butuh waktu. Tapi waktu itu dibeli oleh saham glazer yang sedang anjlok.

Love United Hate Glazer.

Friday, 11 April 2014

Yah, Namanya Juga Tingkat Akhir (I)

Trivia: Saya menulis ini ketika sakit perut. Btw saya sedang malas menggunakan kata ganti 'saya'.

Dulu, pas gue masih semester-semester awal, gue ngerasa kalau semester akhir itu terlalu terglorifikasikan. Kayaknya, semester akhir tuh kaya stage terakhir di game mortal kombat. Lu pasti nyaris mati pokoknya di tangan Shao Khan, Raja terakhir mortal kombat. Semua orang dan akun akun twitter yang berbau kemahasiswaan berlomba-lomba menyuarakan simpati, harapan, dan motivasi untuk para penempuh semester akhir. Entah ada apa di semester akhir, padahal kan enak, tinggal ngerjain skripsi? gak usah bangun pagi? Gak usah musingin absen?Gak usah UTS dan UAS? Semenderitanya-kah semester akhir?

Dan sialnya, itu bener.

Awal-Awal, gue masih merasakan kenikmatan euforia semester akhir. Begadang sepuasnya, tanpa harus pusing mikirin besok bangun jam berapa. Gak ada tugas dan gak ada harus berjauh-jauh ke kampus lagi. Bebas main anytime. Tapi lama-lama, apa? Jenuh. Gitu-gitu aja, engga ada dinamika. Suasana kuliah itu secara enggak langsung udah engga ada lagi, suasana lu jadi anak kuliahan lu itu udah pudar, lu sebenernya udah setengah mahasiswa kalau udah jadi mahasiswa tingkat akhir. Gue kebetulan sama temen-temen di kampus gw, sering duduk duduk bareng hingga larut sambil diskusi,  nah itu tuh cuma khayalan di semester akhir. Susah banget ngumpulin, temen temen, duduk bareng, karena setiap orang udah punya orientasinya masing-masing disini. Sesuatu yang dinamakan "Ego" Terus minta untuk disuapin di waktu waktu ini.

Itu pertama, yang kedua adalah duri dalam daging.

Libur di keseharian lu itu cuma fatamorgana, ada duri yang nusuk diantara sendi sendi lu, duri itu namanya skripsi. Okelah, kalau lu bisa tidur jalan jalan sepuasnya, tapi duri itu masih nancep, dan lu pasti sekali atau dua kali pasti ngerasain sakit dari duri itu. Apalagi kalau misalnya, cewe lu atau temen lu udah pada duluan lulus, Men, duri yang ada di daging lu pasti tiba tiba ukurannya jadi gede, dan tiba tiba durinya ngeluarin jurus seribu bayangannya naruto, alhasil lu infeksi seluruh tubuh. Duri itu sesegera mungkin harus lu cabut, even, nanti bakal ada duri duri lain di hidup lu, tapi seennggaknya lu harus ngerasain liburan tanpa duri kaya kita pas masih kecil dulu. Adem ayem, gak peduli besok ada apa. Udahlah cabut aja durinya, gasakit apa ketusuk terus? Apalagi kalau lu denger pertanyaan "Lo kapan lulus?" 

Masih nyambung sama paragraf sebelumnya, yang tentang "Lo kapan lulus". 

Banyak orang orang yang tidak tahu betapa sulitnya skripsi kita dan menganggap skripsi mereka jauh sangat lebih sulit. "Lu enak skripsinya gini doang, lah gw blablabalbal" "Ih itu mah gampang kali, liat nih data gw blblabalabal" "Ah alesan lu, skripsi lu mah gampang ini blababalab". Kayaknya mereka sangat menikmati dirinya terjerembab dalam lembah penuh derita kali ya, ada kenikmatan tersendiri kalau apa yang dia kerjain susah. Men, kesusahan orang orang itu gabisa diperbandingkan, kalau pun bisa, lu gakan pernah bener bener ngerti kesusahan orang tersebut. Dia susahnya apa? apa yang bikin dia susah? apa emang dia yang gabisa? atau materinya yang bener bener susah? kita gakan pernah tau, dan pasti gakan cari tau. Udahlah coba ngerti aja, dan kasih semangat, soalnya orang orang yang udah kritis kaya anak anak tingkat akhir pasti sumringah dikasih semangat. Walaupun kalau kebanyakan, basi juga. hehe


Entah kenapa gaya tulisan gue berubah jadi ngaco kaya gini. Yah, namanya juga tingkat akhir



Sunday, 6 April 2014

Penyebab Golput sama dengan Penyebab Putus Cinta

Pesta demokrasi di Indonesia yang diadakan lima tahun sekali ini, acap kali membuat orang-orang terutama masyarakat muda merasa jengah. Banyak orang yang berpikir para elit elit diatas sana, yang berkecukupan serta berkelebihan hanya turun gunung 5 tahun sekali, setelah itu amnesia. Sama saya pun sempat berpikir seperti itu. Saya pun sempat menjadi manusia skeptis, yang tidak selalu percaya dengan tokoh politik yang ada. Bahkan saya ingin Indonesia menjadi status quo terkadang, saking merasa tidak ada yang bisa dipercaya. Tapi kemudian saya berpikir, pemahaman saya ini salah.

Yang menyebabkan saya atau kebanyakan kita golput ada beberapa sebab. Pertama golput ideologis, yang sudah jelas bahwa diri mereka antipati dengan keadaan perpolitikan di Indonesia. Kedua golput teknis, golput yang disebabkan oleh urusan teknis di hari H, misalnya orangnya malas mencoblos lebih memilih pergi melakukan hal lain, atau semacam orang yang tidak mendapatkan atau bahkan tidak mau mencari info tentang pemilu. Menurut saya pribadi, golput teknis itu sendiri disponsori oleh golput ideologis.Kecil kemungkinannnya orang memang benar benar tidak mencoblos pada hari itu, kecuali ada sakit keras atau penyebab ekstrim lainnya. Orangnya aja yang tidak terlalu tertarik untuk mencoblos, jadi tidak rela mengorbankan sedikit waktunya untuk mencoblos. Kalau dia mantap dengan pilihannya untuk ikut berpartisipasi dalam pesta demokrasi ini, pasti akan disempatkan barang 5 menit untuk mencoblos.

Golput ideologis ini penyebabnya sebenarnya sama dengan putus cinta. Iya putus cinta. Seseorang yang putus cinta kebanyakan menuntut kesempurnaan dari setiap pasangan, apalagi yang sudah lama berpacaran. Semakin hari, semakin ada saja masalah yang diributkan, bahkan masalah yang pada awalnya tidak terlalu penting. Lama-lama pasangan akan menjadi semakin sensitif satu sama lainnya, dan menunjukan ketidak percayaan satu sama lainnya. Golput juga begitu, kita pada umumnya termasuk saya cenderung untuk menuntut calon calon pemimpin sesempurna mungkin, tidak ada cacat, tidak ada jelek, harus sesuai selera pokoknya dan yang terpenting harus sempurna menjalankan tugasnya sebagai presiden. No excuse.

Ayolah jangan naif, kita manusia, bahkan pendahulu manusia ;nabi adam; pernah melakukan kesalahan yang membuat manusia turun ke bumu.  ini lagi mau menuntut orang yang sesempurna mungkin untuk jadi pemimpin. Saya rasa tidak akan ada, terlebih dengan iklim negara indonesia yang seperti ini. Semua orang punya kepentingan itu pasti adanya, semua butuh uang. Tidak ada yang mau dan butuh uang, ayolah jangan naif. Jangan pernah berharap seorang yang suci, tiba tiba maju menjadi calon presiden. Kalau ada yang seperti itu, jangan dipilih, karena dia tidak mau menampilkan kekurangannya. Kita manusia, sah sah saja punya kekurangan. Pililhlah calon yang memang mampu mengakomodir kepentingan kamu nantinya dalam 5 tahun kedepan, jangan berharap calon yang bisa mengakomodir semua kepentingan bangsa indonesia secara absolut. Tak tahu diri itu namanya.

Seperti orang yang baru putus cinta pula, biasanya langsung tidak percaya dengan lawan jenisnya. "ah males gue sama cowok, semuanya brengsek" "Ah kalau gue nikah pasti ujung-ujungnya cerai lagi, males", Kata kata yang sering keluar dari wanita misalnya ketika ia gagal membina hubungan dengan pasangannya. Sama dengan pemilu, kebanyakan orang tidak memilih karena takut dia salah pilih, atau orang yang dipilihnya malah akan membuat kondisi yang lebih parah. Haha. Lucu ya, bangsa ini susah untuk move on ternyata. Memang bangsa yang sendu selalu terjebak di nostalgia.

Asumsikan kita semua punya akses yang sama terhadap informasi. Kenapa kita tidak mencari tahu siapa calon yang akan kita pilih? KPU sudah berbaik hati mengupload CV dan Profil Caleg di websitenya. Google sudah banyak digunakan, kenapa kita tidak coba mengenal satu satu calon dari dapil kita, atau calon presiden nantinya. Yang membuat kita salah pilih kita kebanyakan karena tidak mempelejari latar belakang si calon, apakah dia pernah berbuat kejahatan atau tidak, bagaimana hubungan dia dengan sekitarnya, siapakah yang pasang badan dibelakangnya Dan lain sebagainya. 

"Bagaimana kalau dia tiba tiba menjadi buruk?" Anda bukan tuhan yang bisa meramalkan peristiwa kedepan. Pertanyaan itu juga sama dengan "Bagaimana kalau tiba tiba saya mati besok?" . Tidak usah terlalu repot memikirkan masa depan bagaimana, asalkan anda yakin telah mempelajari calon calon anda dan anda yakin untuk itu, anda tak akan pernah menyesal, setidaknya anda sudah usaha, anda tidak diam saja dan hanya menyalah"kan jika pemerintahan tidak benar. Saya yakin diantara berhamburannya nama calon calon yang akan menduduki posisi penting, pasti ada minimal satu nama yang baik atau minimal kejelekannya tidak separah calon lainnya.

Kalau anda memang batu dan punya persepsi sendiri tentang golput, lebih baik anda tidak diam saja. Anda datanglah ke TPS, lalu tusuk semua nama yang ada sehingga menjadi tidak sah nantinya suara anda. Hal itu dimaksudkan untuk mengantisipasi hal hal yang tidak diinginkan seperti adanya penyelewengan suara. Seenggaknya jangan diam saja, lalu protes nantinya. Seenggaknya kalian tidak diam saja setiap tahunnya, berharap orang suci turun dari langit. Seenggaknya kalian usaha, walaupun nanti tidak seperti apa yang direncanakan. Setidaknya kalian sudah mempelajari latar belakang dan segala macam tentang calon, jadi tidak menyisakan beban moral di dalam diri anda ketika terjadi kesewenangan.  

Jika memang pemerintah sudah benar benar lalim, bukan golput jalannya. Golput bukan sebuah perlawanan. Golput adalah tindakan abstain, karena mau kalian golput atau tidak, dengan sistem demokrasi seperti ini, kursi kursi di DPR toh akan terisi juga nantinya sesuai dengan kapasitasnya. Apa anda rela kursi tersebut dengan orang" yang anda tidak tahu latar belakangnya? Anda rela kursi tersebut diisi oleh orang jahat yang paling jahat diantara orang"jahat? Jika anda tidak suka sistemnya, jadilah watchdog, jadilah oposisi, pilih golongan yang mewakili kepentingan oposisi anda.  Jangan naif, setiap kepentingan pasti tersalurkan oleh calon"yang ada sekarang, kitanya saja malas mencari.

Sekali lagi, ini hanya opini. Golput atau tidak itu pilihan anda. Pesan dari saya hanya satu: Daripada menuntut orang sempurna yang memimpin, lebih baik jangan biarkan orang licik dan kejam yang mempimpin. 

Wednesday, 2 April 2014

Pep Guardiola: Filsuf modern yang pendiam


Sumber gambar:worldsoccertalk.com

Siapa yang tak tahu aristoteles, karl marx, atau bahkan socrates?mereka mahsyur karena filosofi yang mereka pegang teguh dan mereka juga rela mati karena memegang filosofi mereka itu, contohnya socrates yang dijatuhi hukumat mati oleh kaum sofis karena socrates dianggap sesat dan perusak mental anak muda. Pemikirannya yang ingin menunjukan di luar sana ada kebenaran absolut dan tidak semua kebenaran hanya kebenaran relative dianggap mengancam peradaban yunani kala itu. Lihat betapa hebatnya socrates, sudah menemukan tuhan dengan jalannya sendiri di zaman itu.

Sepakbola juga tak sungkan untuk memperkenalkan salah satu filsuf modern yang cukup terkenal, Pep Guardiola. Pep guardiola sebenarnya sudah hilir mudik di persepakbolaan ketika ia menjadi gelandang bertahan untuk barcelona dari tahun 1990-2001 lalu pensiun  tahun 2006 sebagai pemain. Lucunya ada beberapa fans barcelona yang tidak tahu itu, mengkhawatirkan. Ia mengambil perhatian dunia ketika ia memenangkan treble bersama barcelona tahun 2009 di tahun pertamanya ia melatih. Setelah itu dia mampu mematahkan dominasi real madrid di la liga hingga tahun 2011. 2012 Tahta spanyol jatuh ke santiago bernabeu dan pep pergi dari barcelona untuk beristirahat. Hingga pada 2013 ia memilih untuk mengarsiteki bayern munchen, dan seperti biasa di tahun pertamanya, ia langsung juara bundesliga dengan menyisakan 7 pertandingan.

 Semua orang takjub dengan pencapaian guardiola, tak terkecuali saya. Filosofi teguh tiki-taka yang diadopsi dari total football johan cruyflah yang menjadi harta berharga bagi setiap tim yang diasuhnya. Lihat saja bagaimana bayern munchen tahun ini mempunyai gaya permainan yang sangat jauh berbeda dengan tahun lalu. Mengandalkan possesion football, passing feet to feet, defensive line yang tinggi serta memporak porandakan lini tengah lawan seolah menjadi mimpi buruk bagi tim lawan. Di awal kemunculan tiki-taka ini, semua orang menganggap ini tidak akan pernah terkalahkan atau lebih parahnya, taktik ini bukan buatan manusia. Filosofi pep bagaikan breakthrough dari kejenuhan sepakbola di abad 2000.

Hebatnya pep, dia mampu membuat anak buahnya secara sempurna menjalankan filosofi dari sang pelatih. Jangan heran jika barcelona waktu itu tidak terkalahkan, selain filosofi pep yang masih asing, anak anaknya juga menjalankan dengan disiplin dan memfasilitasi apa yang diinginkan pep. Saya ingat apa yang zlatan bilang di autobiografinya " Barcelona terlihat seperti bocah bocah sekolah dasar, yang penurut, pendiam semuanya baik-baik, tidak ada pembangkang". Tak usah heran jika lionel messi menjelma bagai seorang dewa sepakbola baru, dengan xavi iniesta menjadi malaikat pembawa wahyunya.

Kekuatan pep sebenarnya terletak di teguhnya filosofi yang ia buat. Menang atau kalah, possesion bola pep tetap selalu lebih besar dari lawannya. Saya pribadi tak pernah melihat pep menginstruksikan anak anaknya untuk full defense atau saya tak pernah melihat pep merubah taktik secara dramatis ketika timnya leading. Pep berbeda dengan ancelotti dan mourinho yang kekuatannya ada di taktik, terlebih mourinho yang juga sering melakukan mind games atau perubahan taktik secara radikal ketika timnya ketinggalan/leading. Pep juga bukan seorang motivator atau pembakar mental handal layaknya sir alex dengan hair drying treatmentnya di ruang ganti. Tapi pep adalah pep, seorang filsuf yang pendiam, yang tidak banyak omong. Seperti apa yang dikatakan zlatan "Pep seperti tembok tidak berani mengatakan apapun yang dilakukan hanyalah diam. Dia seorang pengecut"

Tapi sayangnya, taktik ini seakan akan membuat orang jenuh dan orang mudah menebak bagaimana cara menghancurkannya. Mourinho dan Dimatteo, adalah beberapa contoh yang bisa memecahkan taktik tiki-taka ini. Menumpuk pemain sebanyak-banyaknya, lalu counter attack secepat-cepatnya. Walau terkesan sangat pragmatis, tapi apa boleh bikin, untuk mengalahkan pep yang taktiknya rigid hanya itu. Dan tidak semua taktik parkir bus bagus, banyak tim la liga yang mencoba tapi gagal juga. Pep seolah menjadi orang yang tidak open minded ketika terus memaksakan filosofinya di setiap pertandingan, yang pada awalnya menjadi breakthrough sekarang menjadi kebosanan tidak berujung.

Sumber gambar: timesofmalta.com

Tidak hanya membosankan, taktik guardiola mempunyai sisi buruk yaitu membuat beberapa pemain menjalankan perannya sebagai diver. Jika bermain bertahan menurut pep adalah negative, diving adalah produk yang paling negative.Lihat bagaimana, dani alves, sergio busquets atau david villa menjalankan perannya. Sekarang di munchen ada arjen robben dan philip lahm yang tadinya perkasa sekarang menjadi kuyu. Entah kebetulan atau memang tidak terencana, tapi diving diving itu selalu menghiasi permainan indah guardiola. Pep, menjalankan sepakbola layaknya sebuah pertunjukan drama, ada superhero, ada perang antagonis, ada protagonis dan ada warga sipil. 

Dan guardiola juga seolah menjadi otoriter pendiam ketika ada pemain yang tidak sesuai dengan konsepnya. Pep, lebih memilih pemain  biasa saja yang penurut daripada pemain handal tapi berego tinggi. Lihat bagaimana zlatan memanggil pep sebagai pengecut yang kencing dicelana saat menghadapi mourinho karena pep mencadangkan zlatan dan hanya memberi waktu 5 menit sebagai pengganti. Zlatan, bukan anak penurut yang diinginkan pep. Tapi yang lebih membuat kesal zlatan, guardiola tidak pernah bicara langsung kepada zlatan. Itu juga sama halnya dengan samuel etoo yang mengucapkan kata kata serupa. Pep tidak menyediakan tempat untuk pemain berego besar, karena dia yang terpintar. Tidak hanya pemain, beckenbauer pun mengecam permainan membosankan guardiola yang dia adopsi ke bayern munchen.

Walau bagaimana pun pep adalah sebuah berkah yang patut disyukuri. Kalau tidak ada pep, sepakbola akan terus mengalami kejenuhan dengan taktik melebar dan crossing dari sayap. Kalau tidak ada pep, mungkin mourinho tidak menemukan lawan sepadan dan menjadi tontonan tersendiri bagi penikmat sepakbola. Kalau tidak ada pep, kita tidak bisa melihat keindahan barcelona di tahun 2009-2012 walau semakin lama semakin membuat ngantuk. Pep adalah filsuf teguh, dibalik pendiamnya, dibalik kritikan semua pihak ia tetap teguh memegang prinsip, walau ia pernah mengalami kematian di tahun 2012.

Pep adalah filsuf modern yang pendiam, yang bisa mati dan bangkit lebih dari sekali demi memegang keteguhan dan kekakuan filosofinya.



Tuesday, 1 April 2014

Manunited vs Bayern Munchen : Benteng David yang sulit ditembus Goliath

Sumber gambar: Squawka.com

Melihat pertandingan tadi malam saya teringat cerita david dan golliath. David yang notabene pemuda bertubuh kecil yang kesehariannya hanya menjadi penggembala menang melawan Goliath yang kita tahu sebagai prajurit bertubuh tegap dan dikenal paling perkasa oleh orang fillistin. David memenangi pertarungan itu tidak dengan senjata yang rumit atau apapun, tapi dengan sebuah batu yang dia lemparkan kepada golliath yang bersenjatakan tameng dan pedang serta perkakas perang canggih lainnya.Mungkin itu adalah hukuman tuhan untuk golliath yang senang sesumbar dan angkuh. Dalam hal ini David adalah Manunited, Goliath adalah bayern munchen. Bedanya, Goliath belum mati di pertandingan kali ini.

Tadi malam, prediksi saya yang saya tulis satu jam sebelum kick off hampir semuanya tepat. Tulisannya ada disini link1. Jalannya pertandingan sudah jelas menjadi milik bayern munchen, dengan hanya menyisakan 26% untuk manunited. Bayern menggunakan 4-2-3-1 dengan thomas muller menjadi false ninenya dan phillip lahm+schweinsteiger menjadi double pivot. Sedangkan manunited diluar dugaan memakai formasi 4-3-3, dengan transformasi ketika bertahan mereka merubah pola menjadi 4-5-1 dengan menyisakan wellbeck di depan. Rooney juga ketika menyerang maupun bertahan diplot untuk menjalankan perannya sebagai trequertista sekaligus deep lying forward Dari menit pertama, tempo sudah meninggi, tidak ada yang namanya berleha-leha.

Munchen terus menekan united dari menit awal, sayang bagi munchen, perubahan formasi yang dilakukan manunited ketika bertahan yaitu menumpuk pemain di second line munchen, membuat kreativitas munchen mandek. Umpan umpan pendek mereka tidak bertuan, sehingga terasa kurang efektif, bisa dilihat dari statistik munchen melakukan 757 passing, sedangkan united hanya melakukan 241 passing (Sumber: squawka). Muller seperti diisolasi didepan, dan toni kroos seperti menghilang dari lapangan. Lain halnya dengan manunited, mereka bermain sangat efektif dan cepat di menit awal. Terbukti dari gol wellbeck yang dianulir dan juga wellbeck yang menyia-nyiakan kesempatan paling berharga, saat dia hanya tinggal menendang bola sekencang-kencangnya ke gawang munchen, mengingat dia hanya tinggal berhadapan dengan manuel neuer. Sayang, wellbeck tetaplah wellbeck, dia lebih memilih untuk men-chip bola saat jaraknya sudah sangat dekat dengan kiper. Hebat.

Lolosnya wellbeck saat counter attack, menunjukan bahwa munchen seringkali gagap ketika menerima serangan balik dari united, selain itu wellbeck juga bermain cukup gemilang malam itu karena bisa memanfaatkan kelemahan tingginya defensive line munchen, disamping kesempatan emas yang dia buang. Munchen praktis hanya mengandalkan kemampuan long shootsnya robben, kroos atau schweni, karena sulitnya masuk ke pertahanan united yang rapat.  Saat memasuki babak kedua, shinji kagawa, yang acap kali menjadi senjata dortmund saat menghancurkan munchen, masuk menggantikan ryan giggs yang memang tidak segemilang saat melawan olympiakos. Mungkin Giggs tidak nyaman dengan pressing tinggi pemain munchen.

Sumber gambar: Squawka.com

Benar saja, masuknya kagawa membawa aura tersendiri bagi penyerangan united. Kagawa mampu membuka ruang ruang untuk pemain lain, lihat saja ketika fellaini yang tiba tiba suka berada di flank untuk mengirim crossing. Sayangnya, fellaini butuh belajar 3-4 tahun lagi untuk bisa melakukan crossing yang benar. Munchen sesekali juga memaksa untuk meringsek ke kotak penalti united, tapi sayang yang mempunyai kemampuan akselerasi bagus hanya robben dan ribbery, itupun mereka terlihat kepayahan karena manunited sama sekali tidak memberikan gap untuk pemain munchen masuk. Akhirnya gol pun datang untuk united. Nemanja vidic sukses menyundul bola corner dari wayne rooney. Gol vidic menegaskan bahwa saat kemarin, pemain munchen seakan gagap untuk bertahan karena terlalu asyik membuka celah untuk menyerang, lihat saja bagaimana lahm lupa untuk menjaga vidic saat corner. Beruntungnya munchen, striker yang digunakan united adalah danny welbeck.

Setelah gol, pep pun memasukan striker murni, mandzukic untuk menggantikan thomas muller. Pep terlihat ingin bermain lebih direct. Benar saja, sekarang bola bola yang dikirim dari pemain munchen terlihat lebih bertujuan. Dan itu membuahkan hasil ketika mandzukiclah yang memberikan assist kepada schweinsteiger. Pemain united telalu serius menjaga mandzukic, sehingga tidak melihat datangnya schweinsteiger yang tak terkawal. Setelah gol schweinsteiger, permainan tampak mengendur temponya. Tapi sial bagi munchen yang seakan takut menghadapi counter dari united, schweinsteiger mendapatkan kartu kuning kedua karena melanggar rooney yang sedang ingin melakukan counter. Begitu juga javi martinez yang kaget dengan pergerakan chicarito, terkena kartu kuning, sehingga dia tidak bisa tampil saat bermain di allianz arena.

Saat akan berakhir pertandingan, manunited dan munchen melakukan pergantian pemain. Gotze masuk untuk menggantikan kroos, pep butuh pemain dengan kreatifitas tinggi dalam membongkar pertahanan united. Ashley young masuk untuk menggantikan buttner, sehingga posisi bek kanan ditempati valencia dan bek kiri oleh phil jones. Moyes berhasrat agar  meredam dua flank munchen dengan para algojo algojo berotot-nya. Hingga akhir pertandingan tidak ada tim yang terlalu bermain ngotot, mungkin mereka puas dengan hasil seri. Sebenarnya dengan hasil seri ini, bayern munchen mendapat keuntungan lebih karena mendapatkan gol tandang. Di lain pihak, pasti banyak pendukung united yang bersyukur karena tahu timnya tidak menjadi bulan-bulanan, layaknya barcelona setahun lalu.

Permainan united yang mampu meredam kreativitas munchen perlu diberikan sedikit kredit mengingat betapa jeleknya manunited di liga. Second leg di allianz arena sepertinya akan menampilkan pertandingan yang habis-habisan, terlebih untuk united yang minimal harus mencetak satu gol tandang. Barangsiapa yang bermain lengah atau tidak konsentrasi, akan terkena akibatnya. Semoga manunited jangan terlalu tenggelam dalam euforia karena menahan seri juara bertahan liga champions dan juga semoga munchen tidak merasa lebih unggul dari manunited karena mendapat gol tandang.

Karena kita tahu, goliath kalah karena ia terlalu jemawa kan?