indomietelorkeju

indomietelorkeju
Hidup yang dimenangkan adalah hidup yang dipertaruhkan

Total Pageviews

Tuesday, 22 April 2014

Davey oh Davey.

sumber gambar: thepotato.ie


Baru kemarin, tanggal 21 April saya kembali merasakan sensasi keluar dari lubang jarum, euforia sesaat dan kesenangan kesenangan yang sudah sangat jarang ditemukan ketika beranjak tua. Seiring beranjak tua, orang-orang jarang menemukan sesuatu yang sensasional. Entah hanya saya, atau mungkin banyak orang, merasa bahwa semakin tua sesuatu yang terjadi hanyalah selewat dan berakhir biasa saja. Mungkin saya saja yang kolot atau terlalu pemikir. Tapi keesokan hari setelah 21 April itu, kabar yang didapat setelah saya bangun dari tidur siang saya sungguh mengagetkan. Memang, tidur siang jarang bersahabat dengan saya sedari dulu.

David moyes sudah tidak di Manchester United. Hari itu menjadi hari yang sedih bukan karena hanya dia sudah tidak di united, tapi banyak orang yang notabene mengaku fans united merayakan hal itu. Dan diluar dari itu banyak juga yang mentertawakan hal itu. Jarang yang bersedih, Jarang yang menyesalkan. Instan. Instan. Instan. Semua suka yang instan. Itu hak mereka menjadi instan, hak saya juga merasa kecewa atas keinstanan ini. Instan, Instan, Instan. 

Mencoba memanusiakan david moyes. Saya bahkan tidak pernah tahu apakah tulisan saya dibaca oleh dia. Tapi david moyes tetap manusia yang harus dimanusiakan. Dulu, sebelum menjadi manager di tim besar seperti man united, dia hanyalah pelatih tim medioker yang kerap merepotkan united. Saya ingat betul tragedi 4-4, yang membuat united gagal juara musim itu. Ya, mungkin moyes memang selalu berlawanan dengan keinginan juara united. Buat dia, mungkin tak pernah terpikirkan menjadi manager united, bahkan mungkin dia tak pernah berpikiran kalau everton suatu saat nanti akan masuk tiga besar liga. Saya pernah baca mengenai kisah keseharian dia, yang sangat kolot dan juga cerita bahwa dia orang yang sangat religius. Sedikit banyak, membuat saya simpati. Naif memang, tapi memang benar kan kalau menyukai sesorang tak harus dengan alasan yang masuk akal?

Dibalik kejeniusan taktiknya, muka lucunya di kamera hingga tingkah aneh dia di lapangan, dia tetap manusia. Entah kenapa setiap pola tingkah lakunya, membuat saya harus memberi perhatian lebih. Tulisan saya mengenai moyes sangatlah banyak. Sangat banyak. Saya selalu gemas untuk menulis tentang moyes. Bukan karena saya benci, tapi karena david moyes adalah objek seksi untuk ditulis. Karena dibalik setiap kejeniusannya, ada sesuatu yang menarik untuk dibahas dari dirinya, dari keputusannya. Moyes, selalu dikutuk setiap perbuatannya tapi tetap memenangkan hati saya.

Memutuskan menjadi pengganti sir alex, adalah sesuatu yang sangat berat. Bahkan, (saya lupa dari siapa) ada quotes bahwa menjadi pengganti sir alex adalah pekerjaan terberat di dunia. Saya sependapat dengan itu, mengganti seseorang yang telah sukses membuat suatu dinasti selama 26 tahun adalah hal yang tak masuk akal. Dibanding-bandingkan, adalah hal absolut yang pasti akan terjadi. Selalu dicemooh, adalah hal yang selalu mungkin terjadi terlebih kita tahu sendiri bagaimana banyak tipikal fans dan penggemar manutd yang sudah terbiasa dengan kemenangan, tak tolerir kalah, yang kadang tak terima kekalahan walau timnya bermain jelek.

Jangankan menjadi pengganti sir alex, menjadi pemimpin di organisasi kecil saja banyak pro kontranya. Jangankan menjadi pengganti sir alex, menjadi pemimpin untuk diri kita sendiri pun banyak dialektikanya, banyak menyesalnya. Saya pernah merasakan bagaimana gagalnya menjadi pemimpin, gagal total. Rasanya, sangat tidak enak. Membenamkan trauma mendalam hingga kini. Saya sulit membayangkan, bagaimana traumanya david moyes, pasti akan terus berkerak hingga dia mati. Sedikit sekali yang menghargai keputusan beraninya dia menjadi pemimpin. Buat saya, beraninya david moyes menjadi pengganti sir alex adalah sesuatu yang sangat patut diapresiasi.

Keputusan meninggalkan klub lamanya, yang sebenarnya sudah betah dengan dirinya, guna menjawab kepercayaan sir alex adalah sesuatu yang fenomenal. Tapi memang, manutd tidak butuh itu. Manutd butuh kemenangan, fansnya butuh cerita baik untuk dibanggakan, glazer butuh uang. Kasihan sekali kamu moyes. Bahkan 2013-2014 pun belum selesai. Saya berharap penuh, kamu masih diberikan satu atau dua musim lagi minimal, untuk menunjukan penuh ide-mu. Pemain yang busuk dan bermental tuhan adalah duri dalam karirmu davey. Jujur, saya sempat kecewa ketika nemanja vidic, yang notabene kapten, ketika diawal musim ketika united sedang hobi kalah, dia mengucapkan omongan "Kayaknya enak maen di spanyol".  Dan benar saja, kontrak berdatangan ke dia hingga akhirnya ia memilih berlabuh di inter milan. Seorang kapten, musim belum usai, mengucapkan hal rendahan seperti itu. Udah gak ngerti lagi. Tidak hanya vidic, liat saja rooney? Gajinya selangit, otoritasnya di united? Tak usah ditanya. Buktinya sebelum transfer juan mata, pihak manutd meminta izin rooney terlebih dahulu. 

Tulisan saya diatas sangatlah naif. Ya, namanya juga suka, memang harus naif dan kadang harus melupakan logika. Tapi kali ini logika saya mendukung penuh untuk mendukung david moyes. Berbahagialah david moyes, tak ada lagi tekanan. Namamu mungkin tak akan dikenang, tapi saya selalu ingat keberanian besar seorang david moyes. Saya juga tidak lupa keberanian memasukan ashley young saat unggul. hehe. Sebodoh-bodohnya kamu, waktu yang diberikan terlalu singkat, sangat amat singkat. Itu tak adil. Davey, berbahgialah dengan kerelegiusanmu disana. Habiskan masa tuamu dengan tekanan yang perlahan mereda.

Kalau ada yang bertanya, apakah saya akan pindah klub yang saya dukung? jawabannya ada di quotes legenda liverpool dan legenda manunited.

Bill shankly : Some people believe football is a matter of life and death, I am very disappointed with that attitude. I can assure you it is much, much more important than this. 
Eric Cantona: You can change your wife, your politics, your religion, but never, never can you change your favourite football team.
Menyukai sesuatu yang benar, bukankah memang seharusnya tanpa alasan kan? Man United will never die.

No comments:

Post a Comment