sumber gambar: http://www.ftbpro.com |
Babak pertama milik atletico madrid, Babak kedua milik real madrid, sudah jelas tidak bisa diganggu gugat lagi. Awalnya saya kira derby madrileno ini akan berlangsung sengit dan keras untuk kedua tim, perkiraan saya itu bisa jadi benar bisa jadi salah karena kedua tim memang bermain keras dan juga tarkam selama 90 menit, tapi keduanya justru inkosissten di setiap babaknya. Di babak pertama, atletico madrid menjamu tim tamu dengan sangat tidak sopan, atletico tampil kesetanan. Koke dan Gabi, yang menjadi pemain terbaik atletico di malam itu, terus memborbadir sisi kiri real madrid yang dikawal oleh seorang fabio coentrao.
Tapi babak pertama terancam menjadi hambar karena baru berjalan beberapa menit, umpan surgawi di maria dituntaskan oleh tenang oleh karim benzema. Tertinggal satu gol, bukannya melempem, atletico semakin kesetanan saja memborbadir flank dari real madrid. Fabio coentrao dan Arbeloa seperti orang yang ketahuan mesum di kebun warga, mereka bingung hendak kemana dan mau apa ketika dibombardir seperti itu. Terpaksalah duo bek yang lainnnya, Pepe dan Ramos, preman real madrid turun tangan kesana kemari guna menghalangi pemain atletico. Dari mulai tackle yang biasa saja sampai provokasi yang tidak biasa ala pepe kepada diego godin tersaji di babak pertama.
Benar saja, gol pertama atletico terjadi di sisi kiri pertahanan madrid. Dosa yang dilakukan oleh real adalah, membiarkan koke bebas tanpa kawalan sehingga memaksa diego lopez, yang tampil biasa saja kemarin, memungut bola dari gawangnya. Merasa tidak cukup, anak asuh diego simeone menambah keunggulan oleh servis magis gabi dari luar kotak penalti. Lini tengah madrid mampet sekali, modric dan dimaria bermain tak nyaman dengan tekanan tinggi oleh atletico. Untungnya tuhan memberikan xabi alonso, sehingga madrid masih sedikit bisa mengimbangi ganasnya atletico. Trio BBC (Bale Benzema Cristiano) madrid sebenarnya tampil baik, tapi apa daya alur bola tak kunjung naik kedepan di babak pertama. Babak pertama sepenuhnya milik atletico.
Di babak kedua, ancelotti mengakui kesalahannya memasang duo fullback yang mubazir. Akhirnya ia memasukan carvajal dan marcello, serta macetnya di maria yang semakin parah harus diganti oleh isco. Benar saja, ketiga pemain ini berpengaruh terhadap jalannya babak kedua, walaupun kadang crossingnya marcello persis crossingnya ashley young ataupun carvajal yang melakukan nyaris melakukan blunder karena passing yang salah. Tapi kesalahan itu bisa dimaafkan ketika carvajal mengirim umpan kepada gareth bale, yang tidak sengaja disambar oleh cristiano untuk menyamakan kedudukan. Oiya, Gareth bale dan Isco disini menunjukan kelasnya sebagai transfer yang tidak sia sia, pergerakan mereka berdua membuat atletico seperti hilang tenaga, lini tengah mereka tereksploitasi habis habisan, untungnya atletico masih punya kiper chelsea di bawah mistarnya kalau tidak skor bisa menjadi 3-2 kalau saja sundulan dari gareth bale gagal diantisipasi. Babak kedua milik real madrid, atletico tidur.
Film thriller antara dua tokoh yang sama kuat akhirnya berakhir tanggung, karena dua duanya sama sama melempem di satu babak. Alasan melempemnya adalah karena diisolasinya lini tengah oleh masing masing tim dan dieksploitasinya flank masing masing tim. Contohnya, Arda turan dan Koke yang mengeksploitasi sisi coentrao dan arbeloa, dan juga marcello feat carvajal yang melakukan hal sama. Sayang aktor utama layaknya diego costa dan cristiano kurang menampilkan tajinya di film ini, malahan yang seru dari film ini adalah marahnya asisten pelatih atletico kepada wasit, yang harus diakui banyak keputusan wasit ini keliru salah satunya saat diego costa dijatuhkan oleh ramos di kotak terlarang.
Mungkin satu satunya kaum yang menyukai film thriller ini dan ingin menontonnya terus adalah fans barcelona.
No comments:
Post a Comment