indomietelorkeju

indomietelorkeju
Hidup yang dimenangkan adalah hidup yang dipertaruhkan

Total Pageviews

Wednesday, 28 May 2014

Inggris: Tanah yang dijanjikan untuk para glory hunter


sumber gambar:http://www.noisefestival.com/
Kalau kita bicara tentang inggris maka tak bisa dipungkiri mindset yang tertanam adalah tentang sepakbola, musik, bangunan atau tradisinya. Tapi sebenarnya inggris menawarkan sesuatu yang lebih dari itu semua, Inggris menawarkan sesuatu yang dinamakan: Kebanggaan dan Kejayaan. Saya bukannya tidak mencintai tanah air saya sendiri, tapi Inggris menawarkan sebuah anomali tentang arti sebuah kebanggaan dan kejayaan, karena kita tak perlu tinggal di Inggris untuk merasa bangga dengan apa yang ada di Inggris. Lihat saja fanatisme tinggi dari fans fans Barclays Premier League atau mungkin die hard fans band band britpop macam: The Beatles, Oasis, Blur, Arctic Monkeys dll. Mereka semua bangga dengan apa yang dilakukan oleh idolanya dan setia mendukungnya walau apapun yang terjadi dengan idolanya, padahal kalau dipikir-pikir mereka tak mempunyai hubungan darah sama sekali dan mereka juga tak dapat sepeserpun dengan mendukung mati-matian idolanya tersebut. Namun mereka tetap setia dan tetap berpegang terguh pada pendiriannya bahwa sebenarnya yang mereka cari adalah rasa bangga, rasa puas dan kejayaan tersendiri.

"Orang inggris senang statistik" begitu kata Jose Mourinho, jadi mari kita juga bicara statistik disini. Menurut data terbaru dari http://www.footballwood.com/  Manchester United menjadi tim yang mempunyai jumlah fans terbanyak di dunia, fans ManUnited mencapai 354 juta. Di posisi ke 4 ada Chelsea dengan 135 Juta, posisi ke 5 ada Arsenal yang mencapai 113 juta dan di posisi ke 7 ada Liverpool yang mencapai 71 Juta. Lebih dari setengah milyar penduduk dunia menyukai big four dari inggris tersebut, belum lagi ditambah tim lainnya macam: Everton, Manchester City dan Tottenham Hotspur yang juga punya penggemar tersendiri di dunia. Berhenti bicara sepakbola, Jika kita melihat facebook maka bisa dilihat bahwa penggemar The Beatles yang terdaftar di facebook mencapai 40 Juta orang, Coldplay 35 juta orang, Muse 17 Juta orang, Oasis 9 Juta orang, Arctic Monkeys 5,5 Juta orang dan Blur 2 juta orang. Data-Data ini menunjukan betapa seksinya negara Inggris untuk dipuja.

Kalau orang asing sebegitu bangganya dengan Inggris, maka jangan heran kalau orang inggris asli mempunyai kebanggaan yang berlebih terhadap negaranya. Cobalah anda tonton film This is England, disana terlihat bagaimana para skinhead mempunyai kebanggaan yang sangat tinggi terhadap negaranya, bahkan terlampau tinggi. Atau mungkin anda coba dengar lirik sarkas dari lagu Sting, Englishman in New York, yang liriknya mencoba menyindir kebiasaan orang amerika. Tak hanya itu Hooligan-Hooligan inggris pun dikenal sebagai salah satu fans yang paling beringas di dunia. Semua itu dilakukan hanya karena satu hal: Mereka bangga dan cinta  dengan Inggris.

Sumber Gambar: http://www.imdb.com/

Sah-sah saja kalau banyak pihak yang bangga dengan inggris, tak bisa dipungkiri revolusi industri yang dilakukan di Inggris merupakan revolusi yang mengubah peradaban zaman dari zaman terbelakang menjadi zaman yang melek teknologi. Tak hanya itu, inggris pun dipatenkan sebagai negara penemu olahraga termashyur di dunia: sepakbola, walau masih banyak diperdebatkan kebenarannya tapi tetap saja slogan "Football is Coming Home (England)" selalu bergema dimana-mana. Dan sering ada anekdot, dimana negara jajahan inggris macam singapura dan malaysia pasti lebih maju diantara negara jajahan lainnya. Menurut saya anekdot ini ada benarnya, mengingat inggris adalah negara industri jadi inggris butuh pekerja pekerja pintar dan terampil yang bisa diandalkan untuk menjalankan roda industri yang ada, bukan hanya pekerja yang diperas tenaganya layaknya binatang. Selain itu inggris lebih bersifat membangun negara jajahannya bukan menguras habis habis sumber daya alam layaknya negara eropa lainnya, karena orang inggris biasanya punya pemikiran jangka panjang yang baik. Di bidang ekonomi pun bisa dilihat bagaimana perkasanya Poundsterling diantara mata uang yang ada di dunia dan ekonomi Inggris pun selalu kuat jika terjadi guncangan ekonomi dari luar, tidak seperti Spanyol, Yunani, Italia dan Portugal misalnya. Jika sering ada kutipan "Gua tuh liat lu sukses aja udah seneng dan bangga" mungkin kutipan ini sangat cocok dengan pandangan kebanyakan orang terhadap negara Inggris.

Buat saya pribadi, pergi ke inggris mirip bucket list-nya morgan freeman dan jack nicholson dalam film The Bucket List, bahkan lebih dari itu mungkin. Rifki kecil mempunyai memori yang kuat tentang inggris, saya ingat bagaimana marahnya saya ketika saya melihat david beckham diusir keluar lapangan karena perangai diego simone saat Piala dunia 1998 atau kecewanya saya saat freekick ronaldinho menjebol gawang david seaman saat Piala dunia 2002. Walaupun sebenarnya negara yang saya dukung  pada piala dunia adalah Jerman, tapi Inggris seolah tak mau ketinggalan untuk saya dukung.


Manchester United adalah hal yang paling berpengaruh terhadap keinginan saya untuk pergi ke Inggris. Tak terbayang betapa kencangnya darah yang mengalir ke kaki saya jika saya ada di Old Trafford, membayangkannya saja saya gemetaran. Dulu saat masih TK dan SD, saya masih ingat betul bagaimana saya bangun jam 3 malam hanya untuk menonton liga Champions, Fanatisme yang tumbuh subur dari kecil. Bahkan hingga sekarang ketika saya hilang motivasi, saya pasti melihat re-run final champions 1999 saat manunited berhasil comeback dan meraih treble. Melihat video itu terbukti lebih ampuh daripada mengahbiskan uang jutaan untuk mendengarkan ceramah para motivator.



Saya ingat ada kejadian lucu tentang fanatiknya saya terhadap manunited. Pada suatu malam ketika saya nonton bareng liverpool vs manunited tahun 2011, saya dihampiri seorang bule mabuk asal inggris lalu terjadilah dialog antara kami berdua:

Bule: "Are you manutd fan?"(Bule tersebut sedang mabuk berat dan menenteng dua botol bir dingin)
Saya: "Yes, i am manunited fan" (Dengan bahasa inggris pas-pasan)
Bule: " Are you know? Manunited is A shit!"(Sambil memegang badge manunited di dada saya)
Saya: "No, I dont know! I love Man United!"(Sambil gemetaran dan keringatan)
Bule: "......."( Terlihat  geram dan siap siap melemparkan dua botol bir dinginnya ke kepala saya)

Sayang sekali hal itu tak pernah terjadi, karena penjaga bir itu menghampiri bule tersebut dan membawanya jauh dari saya. Hehe. Fanatisme sampai mati, memang!

Tak hanya bola sebenarnya, dalam urusan musik pun sebenarnya sama. Ada kebanggaan tersendiri ketika waktu itu saya manggung membawakan lagu Coldplay di panggung yang megah, mungkin kalau bukan lagu dari coldplay yang saya bawakan saya tak pernah sebangga itu. Tak harus panggung megah, pernah saya bernyanyi di cafe antah berantah lalu saya membawakan lagu supersonicnya oasis, walau penonton kebingungan dengan lagu yang saya bawakan, ada kebanggaan disitu. Perlu diakui bahwa branding inggris sebagai negara yang penuh kejayaan dan kebanggan memang berhasil.

Tak ada alasan untuk tak ke inggirs, Inggris memang tanah yang dijanjikan untuk para glory hunter layaknya saya. Semoga Mr Potato bisa mengabulkan bucket list-nya saya untuk pergi ke Inggris lalu menginjakan kaki di Old Trafford  dengan bangga sembari mengacungkan jari angka 20 dan mengucapkan: "Twenty Times That's a Fact!"

Monday, 26 May 2014

Seonggok Daging Untuk Para Anjing Buta

Di hutan ini

Para gerombolan anjing kian hari kian menunjukan ke-anjingan-nya. Berburu mencari darah, berburu mencari domba atau apapun yang lezat. Notabene semua anjing sama saja, mau anjing yang pintar, anjing yang bodoh, anjing yang lapar, anjing yang pemalu bahkan anjing yang tak punya gigi kian hari ke-anjingan-nya semakin menjadi. Mereka lapar, mereka karnivor dan wajar kalau mereka senang berburu. Namun kian hari, kian meresahkan. Karena mereka buta.

Buta, menyebabkan mereka menggigit satu sama lainnya. Tak peduli siapa atau apa yang digigit, asal mereka kenyang. Mereka pun rela memiskinkan diri dengan melonglong setiap harinya agar dikasihani oleh anjing lainnya, tapi mereka yang dikasihani adalah mereka yang menggigit duluan. Hutan ini memang aneh, anomali karena berisi anjing anjing tak jelas antah berantah lahir darimana. Makhluk hidup normal tak akan pernah betah di hutan ini, karena entah kapan kaki,tangan hingga kepala mereka akan digigit oleh para anjing buta tersebut hingga membusuk. Lalu membangkai.

Ketika mereka sudah semakin buta dan asal makan sana sini. Jangan heran kalau anjing ini dikutuk menjadi babi, yang rela memakan kotorannya sendiri. 

Tamat

Thursday, 22 May 2014

Renovasi Otak untuk Juli 2014 (I)

sumber:kompasiana.com
Dialog dini hari, sebuah band dari bali menciptakan lagu dengan lirik pintar dan enak didengar berjudul 'Renovasi Otak'. Namun bukan musiknya yang ingin saya bahas tapi saya izin mengutip kata 'Renovasi Otak' , untuk juli 2014 nanti. Jujur saya mual melihat orang orang mengumbar kebaikan dan keburukan dari kedua capres. Marilah kita sebut namanya agar lebih enak, Bpk. Prabowo dan Bpk. Jokowi.

Kedua orang ini sedang sangat ribut diperbincangkan di seantero negeri, wajar memang karena mereka adalah calon pemimpin indonesia 5 tahun kedepan. Namun saya sekarang mual, banyak orang di semua linimasa mengumbar kelebihan dari capres yang diusung dan mengumbar kekurangan dari capres yang menjadi lawan.

Mungkin mereka tidak tahu bunyi hukum gosen I: Sesuatu yang terus dikonsumsi hingga utilitasnya maksimum akan menyebabkan penurunan tingkat kepuasaan saat terjadi penambahan konsumsi. Intinya sesuatu yang terus menerus akan menyebabkan muak nantinya. Contoh nyatanya: ketika kita lapar dan kita makan, pada saat kita makan untuk pertama kali, kenikmatannya akan terasa sangat besar. Tapi ketika kita memutuskan untuk terus makan, makan, makan dan makan pasti akan menyebabkan kita muntah.

Seperti itulah keadaan yang saya lihat dan kebanyakan di sosial media. Banyak sekali orang-orang umbar umbar kesuksesan jokowi dalam membenahi jakarta dan solo, umbar umbar kesuksesan prabowo saat menjadi pengusaha,militer dan kemandiriannya, umbar umbar isu jelek kalau prabowo terduga kasus HAM, atau misalnya umbar isu jelek kalau jokowi pro asing dll. Sekali tidak apa, dua kali tidak apa, berkali kali saya muak melihatnya. Padahal saya tidak bermaksud melihat info info itu, tapi apa boleh bikin semua tersaji rapi di semua media tanpa harus susah payah mencari.

Apa kita lupa kalau manusia pada hakikatnya terdiri dari dua unsur: Baik dan Buruk. Jadi untuk apa baik dan buruk diperdebatkan berulang ulang kalau itu memang takdir manusia? Semua orang punya baik dan buruk, ya klise kedengarannya, tapi walaupun klise dan naif tetap saja mereka lupa hal yang klise tersebut. Apa kita sekarang sedang merasa jetlag politik menjelang pemilu 2014? Merasa paling mengerti tentang politik tapi kita tidak bisa jawab kalau ditanya 'politik itu apa?'

Saya pernah baca buku teori ekonomi politik dari prof. soemitro (kalau tidak salah), disitu ada pernyataan: Sistem politik, ekonomi dan pemerintahan itu seperti obat. Obat A hanya bisa menyembuhkan penyakit A, tapi tidak bisa menyembuhkan penyakit B. Begitu kurang lebih. Sudah jelas disini, apakah ada obat sakti mandraguna menyembuhkan semua penyakit? Tidak ada. Mimpi. Begitu juga presiden, pemerintahan dan semua sistemnya.

Kita harus tahu, apa yang dibutuhkan Indonesia bukan apa yang diinginkan Indonesia. Bukan pamer kelebihan antar calon, buat apa kalau Presiden A punya kelebihan di bidang X, tapi indonesia sedang membutuhkan renovasi di bidang Y? Mubazir yang ada. Kalau bicara Indonesia terlalu luas, mari kita persempit jadi, apa yang dibutuhkan oleh kita untuk 5 tahun kedepan? Pasti tidak susah untuk menjawab.

Dan yang terakhir, banyak orang berfantasi kalau pemimpinnya harus punya kelebihan banyak, tak ada dosa, ibarat malaikat. Saya sudah terlalu lelah untuk menjawab perihal ini, saya akan mengutip pernyataan dari james madison, bapak konstitusi dari amerika serikat: if men were angels, no government would be necessary.

Saya pribadi punya sentimen negatif dengan orang yang terus diagung-agungkan atau mengagung-agungkan dirinya. Kenapa? Karena saya merasa jika seseorang terus disanjung atau menyanjung dirinya sendiri itu bukanlah manusia, karena (saya ulangi) manusia hanya terdiri dari dua unsur: Baik dan Buruk. Apakah orang semacam itu bukan manusia? Apakah dia malaikat yang tersesat di bumi? Fantasi dan Imajinasi.

Ayolah manusia, renovasi pola pikir, jangan terus menuntut semuanya, jangan terus menolak semuanya. Cari tahu apa yang kita, bangsa kita butuhkan. Bukan pamer kelebihan antar calon terus terusan sampai muak. Saya akan mengutip kata kata dari tulisan saya seblumnya yang berjudul sederhana ; Matahari tidak pernah pamer dan bilang kalau dia adalah makhluk yang paling panas, tanpa perlu dia pamer dan bilang, semua makhluk hidup sudah mengakui kalau dia makhluk yang paling panas.

Ayo, Renovasi Otak!

Tuesday, 20 May 2014

Anomali Nomor 11

sumber:theguardian,.com

Bukan rahasia lagi kalau nomor 7 dan nomor 10, adalah nomor yang paling mahsyur di pesepakbolaan dunia terlebih di eropa. Saya sempat berandai andai jikalau starting eleven pemakai jersey nomor 7 melawan starting eleven pemakai jersey nomor 10 diadu, mungkin hari itu menjadi hari suci bagi seluruh umat sepakbola. Starting eleven nomor 7 pasti memberikan deretan nama bintang layaknya : Cristiano,  Raul gonzalez, Luis Figo, David Beckham, Shevcenko, Cantona, Best, dll, sedangkan starting eleven nomor 10 memberikan nama seperti: Messi, Ronaldinho, Rooney, Pele, Maradona, Cryuff, Eusibio, dll.  Lucunya tak ada kiper dan pemain bertahan di starting eleven mereka, karena jarang sekali kiper dan pemain bertahan memakai nomor 7 dan 10. Pemain 7 dan 10 bagaikan Iron Man dan Captain America dalam serial The Avengers, bukan Thor, bukan Hawkeye apalagi Nick Fury. 

Tapi musim ini menjadi anomali, nomor 7 dan nomor 10 menjadi nomor yang hambar di musim ini. Seperti tahun tahun sebelumnya kisah romantis cristiano dan messi dalam ajang politik ballon d or dan ajang lainnya terus diperdebatkan, hambar rasanya melihat kedua orang ini terus diperbincangkan. Keberadaan messi dan ronaldo, semakin hari semakin menunjukan kevalidan hukum gosen 1 yang berbunyi sebagai berikut: Jika kita terus mengkonsumsi suatu barang sampai utilitasnya maksimum, maka kepuasannya akan semakin turun di setiap waktunya. Walaupun harus diakui kedua orang tersebut memang hebat dan seringkali kita bertanya mereka manusia atau bukan, tapi tetap saja bosan rasanya melihat kedua orang ini yang terus ditayangkan terlebih untuk fans layar kaca seperti saya ini.

Lalu apa anomalinya? Nomor 11-lah yang muncul menjadi anomali, anomali yang menyegarkan tentunya. Nomor 11 bagaikan musik musik pop 90an yang mampu menetralisir telinga pendengar musik  yang telah dijejali  musik musik glamrock dan guitar hero ala ala 80an. Lihat bagaimana pemain seperti mesut ozil memilih jersey nomor 11 untuk mengakhiri paceklik gelar di london utara. Mungkin bukti yang paling jelas adalah bagaimana neymar dan gareth bale, duo transfer termahal memilih jersey nomor 11 pada musim pertamanya di spanyol.  Di jerman, kita semua mungkin tahu bagaimana pemuda yang gemar memakai pomade, Marco Reus, sangat cemerlang di musim ini. Kembali ke daratan london, kita semua tahu bagaimana Oscar lebih dipilih oleh mourinho daripada orang spanyol yang hijrah ke tim medioker di Manchester. Anekdot tentang nomor 11 ini mungkin layak diakhiri oleh Ryan Giggs, dimana pemain legenda bernomor punggung 11 itu naik kasta menjadi caretaker manager Manchester United. Selain nama nama diatas jangan lupa nomor 11 lainnya yang bersinar seperti carlos vela, rakitic, shaqiri sampai didier drogba.

sumber:footballspeak.com


Mulai digandrunginya nomor 11 menjadi tanda bahwa stereotype pemain hebat tak melulu ada di nomor 10 dan nomor 7. Eksistensi nomor 11 ini sangat terasa ketika Gareth Bale dan Neymar, sudah mulai diperdebatkan layaknya pendahulunya, sang nomor 7 madrid vs sang nomor 10 barca. Mungkin dulu hanya Ryan Giggs-lah yang setia dan selalu berharap akan magisnya nomor 11 ini, tapi sekarang pejuang pejuang panji nomor 11 ini sudah mulai banyak. Jemaah Ryan Giggs ini pelan pelan menemukan role baru nomor 11, yaitu pemain yang diharapkan oleh timnya untuk membawa suatu perubahan. Role ini sukses dijalankan oleh mesut ozil, dimana efek domino dari ozil membawa ramsey dkk menemukan puncak perfomanya walaupun Arsenal tetaplah Arsenal yang selalu fucked up entah kapan. Gareth Bale, sukses membawa madrid menjuari Copa del Rey dengan adu larinya melawan bartra yang cepatnya mengalahkan Usain Bolt. Neymar dan Reus, terlepas dari nil gelar musim ini, keduanya merupakan aset yang berharga terlebih lagi menjelang piala dunia. Bahagia rasanya jika melihat Neymar dan Reus bertanding di Maracana di Final Piala Dunia nanti. Tapi, sehebat hebatnya deretan bocah kencur nomor 11 diatas, tak akan ada yang pernah menandingi solo run Ryan Giggs the Highlander yang pamer bulu ketika melawan Arsenal 15 tahun silam. 

Terlepas dari luar biasanya nomor 11 di musim ini, ternyata AC milan punya sejarah buruk dengan pemain nomor 11. Dari Rivaldo, Gilardino, Hunteelar, hingga Pazzini karir dan kemampuanya menurun setelah mengenakan nomor 11 ini. Hanya Almighty Zlatan Ibrahimovich yang tak kenal kutukan nomor 11 ini, dia sukses membawa AC milan menjadi juara serie A  pada tahun 2010/2011. Ya, zlatan adalah zlatan tak pernah kenal kutukan, bahkan saya rasa kutukan pun takut dengan adanya zlatan.

Terkecuali, kutukan tidak menjuarai liga Champions.

Thursday, 8 May 2014

Rahasia Dibalik: "Dulunya Benci, Sekarang Jadi Suka"

sumber:favin.com

Membenci seperti menjadi pekerjaan paling mudah di kehidupan sekarang. Melihat ada orang berulah dikit, kita langsung gak suka. Sebel. Melihat ada orang berhasil, pasti ada orang yang berusaha mencari celah hina diantara kesuksesan orang tersebut. Orang yang pandai membenci biasanya punya seribu satu alasan kenapa dia benci hal tersebut. Lain halnya dengan menyukai. Menyukai bagaikan sebuah gift dari tuhan, kita tidak tahu kapan rasa suka itu akan datang, bagaimana dia datang. Menyukai sesuatu dan seseorang kadang tanpa alasan. Menyukai yang benar benar menyukai memang tanpa ada syaratnya.

Tapi batas benci dan suka (sebenernya klise) sangat tipis. Banyak orang orang bilang kaya gini, "Dulu padahal gua gasuka sama dia, tapi lama lama jadi suka" atau "Dulu gw padahal gasuka sama orang yang suka makan bawang, tapi lama lama enak juga ya" bahkan ada juga yang kaya gini "Sialan padahal dulu gw suka banget sama kopi tapi sekarang engga deh". Dan masih banyak percakapan blabla lainnya di keseharian. Kenapa setipis itu?Apa sih rahasianya?Apa itu karma? Apa itu sebuah misteri yang tak terpecahkan? Engga juga, ini alasannya:

1. Darimana kita datang

Darimanakah kita datang? Dari menyukai-kah? Atau dari membenci-kah? Umumunya jika kita datang dari sebuah kesukaan probabilitas menjadi sebuah kebencian akan semakin besar. Kenapa? Karena menyukai tidak perlu dipikir, Menyukai kebanyakan adalah sesuatu hal yang subjektif. Tak seperti membenci yang objektif. Ketika kita menyukai sesuatu, dalam perjalanannya kita akan menemukan celah celah cacat dari sesuatu tersebut, karena keobjektifan kita sudah tumbuh seiring berjalannya waktu. Dan yakinlah kesukaan kita pasti akan menurun ke taraf "Suka, Biasa saja, Kurang suka". 
Jika kita datang dari apa yang kita benci, kita biasanya membawa seribu satu macam alasan kenapa kita membenci sesuatu tersebut. Alasan tersebut dipakai sebagai suatu pembenaran agar menganggap diri kita kalau dengan kita membenci itu adalah sesuatu yang benar. Tapi seiring berjalannya waktu, otak kita terlalu lelah untuk berpikir mencari alasan alasan untuk membenci sesuatu tersebut. Alhasil dinding yang kita buat mengendur, dan perasaan sudah mulai berbicara. Akhirnya? Kita suka dengan hal tersebut.

2. Seberapa jauh mengenal.

"Cinta pada pandangan pertama (Jijik)" sebuah frasa yang didengung dengungkan di sinetron atau di film film, yang memang benar adanya. Bagaimana mungkin ketika pertama kenal langsung cinta? Mungkin saja, karena menyukai adalah sesuatu yang tanpa alasan. Tapi semakin lama kenal, kita jadi bosan, kita jadi tahu kurangnya apa, kita jadi tahu cacatnya apa. Akhirnya, biasa saja. Sama halnya dengan membenci, awalnya benci bahkan liat mukanya aja udah jijik. Jika kita ditanya kenapa kita membenci dia? Pasti keluar beribu ribu alasan "Ya dia nyebelin, dia tuh gayanya gini, dia tuh jelek dll". Tapi seiring waktu berjalan, kita tahu alasan yang kita pikir itu ternyata dibuat buat. Kita juga semakin lama, semakin lelah benegatif ria. Dan menemukan keindahan yang terselip di kekurangannya. (Aiih mateee)

3. Orang yang kita benci adalah idola kita

Biasanya orang yang kita benci tanpa kita kenal lebih jauh itu adalah orang yang lebih tinggi daripada kita. Tapi ego kita menolak itu, karena ego kita biasanya tidak mau ada orang yang diatas kita. Manusiawi lah kaya gitu. Yang engga manusiawinya, ketika kita harus membenci orang yang sebenernya kita look up dan sebenernya kita adore banget sama dia. Biasa, engga mau kalah. Narsis

4.Hati-Hati!

Hati-hati,biasanya orang yang terlalu kita benci malahan akan menjadi orang yang paling kita suka kedepannya. Soalnya kita membenci ataupun menyukai orang tersebut dengan alasan yang kuat, dengan proses yang panjang dan dengan pemikiran yang objektif. Well, biasanya yang kaya gini hubungannya akan signifikan di jangka panjang. Dan hati hati jangan terlalu suka sama sesuatu atau seseorang. Karena kita subjektif awalnya, ketika semakin lama-semakin lama, otak kita tambah belajar tapi ekspektasi kita masih di awal. Yang ada hanya kecewa dan lebih ke ngerasa biasa aja nantinya.

Terakhir, ini cuma penelitian pribadi aja. Tak ada data valid. Tak ada teori teori terkenal. Yang ada cuma pengamatan dari pembicaraan dan tingkah polah lingkungan saya di sehari-hari. Tapi bukan tidak mungkin, kalau teori ini terselip di kehidupan anda nantinya atau bahkan di tulisan anda nantinya.

Kalau iya, jangan lupa tambahkan (Rifki, 2014). Karena plagiat sama dengan pembunuhan.

Sunday, 4 May 2014

Manchester United Hanyalah Korban Glorifikasi

Sumber Gambar: Theguardian.com

"Glory Glory Man United" "#GGMU"

Pasti kata kata tadi sering anda lihat di timeline tweitter lah, di sosial media lah, atau bahkan menjadi status messenger kawan kawan anda yang notabene fans manchester united ketika beberapa jam sebelum manutd tanding kan? Ayolah mengaku, jangan sungkan. Tidak perlu heran karena fans manchester united adalah fans klub bola asing terbanyak di Indonesia, bersama dengan penggemar liverpool. Tak hanya di Indonesia, bahkan di dunia, united menjadi klub dengan fans terbanyak di dunia. Kenapa sebegitu banyak? Banyak alasan yang mendasari. Yang jelas karena manunited, menang terus. Seberapa buruk manunited main, tetap menang. Kisah kisah inspirasional 1999 misalnya, atau kisah kisah class of 1992 juga menyedot penggemar yang banyak untuk meneriakan panji panji klub ini. Ada lagi, karena faktor sir alex, faktor pemain atau bahkan ikut-ikutan pacarnya.

Tapi nasib manchester united kini? Menyedihkan. Manchester United hanya sebuah korban dari glorifikasi fans. Kita semua diiming-imingi setiap pekannya, diiming-imingi melihat sebuah tim yang selalu menang walau tampil jelek. Tetap menang walau ketinggalan duluan. Tak ada yang salah dengan kekalahan sebuah klub sepakbola. Toh hanya menang, kalah, atau seri pilihannya. Tak ada yang salah dengan kekalahan. Yang salah, Manchester United yang kalah. Bukan klub lain.

Coba anda lihat, bagaimana misalnya FC Kaiserlautern kalah? Atau yang lebih tersohor, Norwich kalah? Pasti hanya akan berakhir sebagai berita yang biasa saja. Andai Manunited kalah? Jangan harap berita ini mereda satu atau dua hari kedepan. Pembicaraan akan terus berlangsung kenapa manunited kalah, saling tuduh sana sini pasti terjadi di semua lini massa. Bahkan saham united sempat anjlok di musim ini. Semua bukan karena kekalahan, Tapi karena Manchester United.

Setali tiga uang dengan lionel messi, di musim ini dia menurun dibanding tahun lalu. Apa itu salah? Tidak. Yang salah, dia adalah lionel messi. Padahal jika dilihat rataan gol-nya masih lebih banyak dari seorang wayne rooney yang katanya musim ini adalah musim fantastisnya. Tapi biarlah penulis lain yang membahas messi, saya lebih ingin membahas manunited. 

Kisah inspirasional yang dibentuk sir alex ferguson, telah berhasil membuat manchester united bukan hanya sebuah klub sepakbola. Tapi menjadi sebuah brand. Sebuah merk. Atau bahkan sebuah mukjizat. Lagi-lagi saya ulangi, manunited telah terglorifikasi oleh pemujanya atau oleh orang orang yang menyukai tim ini. Setiap pemujanya, seolah menghilangkan cacat dan tak ada permisi untuk kekalahan. Harapan pun meninggi, mengingat dulu seringnya kita diberikan drama drama yang dipertunjukan oleh 11 orang di Old Trafford. Siapa yang lupa peristiwa 1999? Atau saat terry terpeleset di moskow?atau saat giggs berlari telanjang dada dengan bulu lebat? Tendangan spektakuler beckham atau rooney? Atau comeback comeback fantastis yang rutin?

Manunited sudah naik kelasnya menjadi tim yang pantang salah. Sehingga kita lupa, manunited tetap sebuah klub bola. Manunited tetap bisa kalah. Manunited bisa tidak masuk liga champions. Atau bahkan manunited bisa kalah dari tim semenjana antah barantah. Karena seperti kebanyakan tim sepakbola lainnya, manunited hanya diberikan 3 kemungkinan dalam satu pertandingan. Kalah, Menang atau Seri.

Inilah ironi dari sebuah kejayaan yang berlangsung lama. Awalnya kita semua bersusah payah guna mewujudkan suatu kejayaan, namun setelah tercapai kita hanya bisa berlindung dibalik kejayaan tersebut. Ayo Akuilah. Manunited hanyalah sebuah tim sepakbola biasa. Susah ya? Ya susah, karena manunited telah menjadi korban glorifikasi.