indomietelorkeju

indomietelorkeju
Hidup yang dimenangkan adalah hidup yang dipertaruhkan

Total Pageviews

Wednesday, 28 May 2014

Inggris: Tanah yang dijanjikan untuk para glory hunter


sumber gambar:http://www.noisefestival.com/
Kalau kita bicara tentang inggris maka tak bisa dipungkiri mindset yang tertanam adalah tentang sepakbola, musik, bangunan atau tradisinya. Tapi sebenarnya inggris menawarkan sesuatu yang lebih dari itu semua, Inggris menawarkan sesuatu yang dinamakan: Kebanggaan dan Kejayaan. Saya bukannya tidak mencintai tanah air saya sendiri, tapi Inggris menawarkan sebuah anomali tentang arti sebuah kebanggaan dan kejayaan, karena kita tak perlu tinggal di Inggris untuk merasa bangga dengan apa yang ada di Inggris. Lihat saja fanatisme tinggi dari fans fans Barclays Premier League atau mungkin die hard fans band band britpop macam: The Beatles, Oasis, Blur, Arctic Monkeys dll. Mereka semua bangga dengan apa yang dilakukan oleh idolanya dan setia mendukungnya walau apapun yang terjadi dengan idolanya, padahal kalau dipikir-pikir mereka tak mempunyai hubungan darah sama sekali dan mereka juga tak dapat sepeserpun dengan mendukung mati-matian idolanya tersebut. Namun mereka tetap setia dan tetap berpegang terguh pada pendiriannya bahwa sebenarnya yang mereka cari adalah rasa bangga, rasa puas dan kejayaan tersendiri.

"Orang inggris senang statistik" begitu kata Jose Mourinho, jadi mari kita juga bicara statistik disini. Menurut data terbaru dari http://www.footballwood.com/  Manchester United menjadi tim yang mempunyai jumlah fans terbanyak di dunia, fans ManUnited mencapai 354 juta. Di posisi ke 4 ada Chelsea dengan 135 Juta, posisi ke 5 ada Arsenal yang mencapai 113 juta dan di posisi ke 7 ada Liverpool yang mencapai 71 Juta. Lebih dari setengah milyar penduduk dunia menyukai big four dari inggris tersebut, belum lagi ditambah tim lainnya macam: Everton, Manchester City dan Tottenham Hotspur yang juga punya penggemar tersendiri di dunia. Berhenti bicara sepakbola, Jika kita melihat facebook maka bisa dilihat bahwa penggemar The Beatles yang terdaftar di facebook mencapai 40 Juta orang, Coldplay 35 juta orang, Muse 17 Juta orang, Oasis 9 Juta orang, Arctic Monkeys 5,5 Juta orang dan Blur 2 juta orang. Data-Data ini menunjukan betapa seksinya negara Inggris untuk dipuja.

Kalau orang asing sebegitu bangganya dengan Inggris, maka jangan heran kalau orang inggris asli mempunyai kebanggaan yang berlebih terhadap negaranya. Cobalah anda tonton film This is England, disana terlihat bagaimana para skinhead mempunyai kebanggaan yang sangat tinggi terhadap negaranya, bahkan terlampau tinggi. Atau mungkin anda coba dengar lirik sarkas dari lagu Sting, Englishman in New York, yang liriknya mencoba menyindir kebiasaan orang amerika. Tak hanya itu Hooligan-Hooligan inggris pun dikenal sebagai salah satu fans yang paling beringas di dunia. Semua itu dilakukan hanya karena satu hal: Mereka bangga dan cinta  dengan Inggris.

Sumber Gambar: http://www.imdb.com/

Sah-sah saja kalau banyak pihak yang bangga dengan inggris, tak bisa dipungkiri revolusi industri yang dilakukan di Inggris merupakan revolusi yang mengubah peradaban zaman dari zaman terbelakang menjadi zaman yang melek teknologi. Tak hanya itu, inggris pun dipatenkan sebagai negara penemu olahraga termashyur di dunia: sepakbola, walau masih banyak diperdebatkan kebenarannya tapi tetap saja slogan "Football is Coming Home (England)" selalu bergema dimana-mana. Dan sering ada anekdot, dimana negara jajahan inggris macam singapura dan malaysia pasti lebih maju diantara negara jajahan lainnya. Menurut saya anekdot ini ada benarnya, mengingat inggris adalah negara industri jadi inggris butuh pekerja pekerja pintar dan terampil yang bisa diandalkan untuk menjalankan roda industri yang ada, bukan hanya pekerja yang diperas tenaganya layaknya binatang. Selain itu inggris lebih bersifat membangun negara jajahannya bukan menguras habis habis sumber daya alam layaknya negara eropa lainnya, karena orang inggris biasanya punya pemikiran jangka panjang yang baik. Di bidang ekonomi pun bisa dilihat bagaimana perkasanya Poundsterling diantara mata uang yang ada di dunia dan ekonomi Inggris pun selalu kuat jika terjadi guncangan ekonomi dari luar, tidak seperti Spanyol, Yunani, Italia dan Portugal misalnya. Jika sering ada kutipan "Gua tuh liat lu sukses aja udah seneng dan bangga" mungkin kutipan ini sangat cocok dengan pandangan kebanyakan orang terhadap negara Inggris.

Buat saya pribadi, pergi ke inggris mirip bucket list-nya morgan freeman dan jack nicholson dalam film The Bucket List, bahkan lebih dari itu mungkin. Rifki kecil mempunyai memori yang kuat tentang inggris, saya ingat bagaimana marahnya saya ketika saya melihat david beckham diusir keluar lapangan karena perangai diego simone saat Piala dunia 1998 atau kecewanya saya saat freekick ronaldinho menjebol gawang david seaman saat Piala dunia 2002. Walaupun sebenarnya negara yang saya dukung  pada piala dunia adalah Jerman, tapi Inggris seolah tak mau ketinggalan untuk saya dukung.


Manchester United adalah hal yang paling berpengaruh terhadap keinginan saya untuk pergi ke Inggris. Tak terbayang betapa kencangnya darah yang mengalir ke kaki saya jika saya ada di Old Trafford, membayangkannya saja saya gemetaran. Dulu saat masih TK dan SD, saya masih ingat betul bagaimana saya bangun jam 3 malam hanya untuk menonton liga Champions, Fanatisme yang tumbuh subur dari kecil. Bahkan hingga sekarang ketika saya hilang motivasi, saya pasti melihat re-run final champions 1999 saat manunited berhasil comeback dan meraih treble. Melihat video itu terbukti lebih ampuh daripada mengahbiskan uang jutaan untuk mendengarkan ceramah para motivator.



Saya ingat ada kejadian lucu tentang fanatiknya saya terhadap manunited. Pada suatu malam ketika saya nonton bareng liverpool vs manunited tahun 2011, saya dihampiri seorang bule mabuk asal inggris lalu terjadilah dialog antara kami berdua:

Bule: "Are you manutd fan?"(Bule tersebut sedang mabuk berat dan menenteng dua botol bir dingin)
Saya: "Yes, i am manunited fan" (Dengan bahasa inggris pas-pasan)
Bule: " Are you know? Manunited is A shit!"(Sambil memegang badge manunited di dada saya)
Saya: "No, I dont know! I love Man United!"(Sambil gemetaran dan keringatan)
Bule: "......."( Terlihat  geram dan siap siap melemparkan dua botol bir dinginnya ke kepala saya)

Sayang sekali hal itu tak pernah terjadi, karena penjaga bir itu menghampiri bule tersebut dan membawanya jauh dari saya. Hehe. Fanatisme sampai mati, memang!

Tak hanya bola sebenarnya, dalam urusan musik pun sebenarnya sama. Ada kebanggaan tersendiri ketika waktu itu saya manggung membawakan lagu Coldplay di panggung yang megah, mungkin kalau bukan lagu dari coldplay yang saya bawakan saya tak pernah sebangga itu. Tak harus panggung megah, pernah saya bernyanyi di cafe antah berantah lalu saya membawakan lagu supersonicnya oasis, walau penonton kebingungan dengan lagu yang saya bawakan, ada kebanggaan disitu. Perlu diakui bahwa branding inggris sebagai negara yang penuh kejayaan dan kebanggan memang berhasil.

Tak ada alasan untuk tak ke inggirs, Inggris memang tanah yang dijanjikan untuk para glory hunter layaknya saya. Semoga Mr Potato bisa mengabulkan bucket list-nya saya untuk pergi ke Inggris lalu menginjakan kaki di Old Trafford  dengan bangga sembari mengacungkan jari angka 20 dan mengucapkan: "Twenty Times That's a Fact!"

No comments:

Post a Comment