indomietelorkeju

indomietelorkeju
Hidup yang dimenangkan adalah hidup yang dipertaruhkan

Total Pageviews

Tuesday 20 May 2014

Anomali Nomor 11

sumber:theguardian,.com

Bukan rahasia lagi kalau nomor 7 dan nomor 10, adalah nomor yang paling mahsyur di pesepakbolaan dunia terlebih di eropa. Saya sempat berandai andai jikalau starting eleven pemakai jersey nomor 7 melawan starting eleven pemakai jersey nomor 10 diadu, mungkin hari itu menjadi hari suci bagi seluruh umat sepakbola. Starting eleven nomor 7 pasti memberikan deretan nama bintang layaknya : Cristiano,  Raul gonzalez, Luis Figo, David Beckham, Shevcenko, Cantona, Best, dll, sedangkan starting eleven nomor 10 memberikan nama seperti: Messi, Ronaldinho, Rooney, Pele, Maradona, Cryuff, Eusibio, dll.  Lucunya tak ada kiper dan pemain bertahan di starting eleven mereka, karena jarang sekali kiper dan pemain bertahan memakai nomor 7 dan 10. Pemain 7 dan 10 bagaikan Iron Man dan Captain America dalam serial The Avengers, bukan Thor, bukan Hawkeye apalagi Nick Fury. 

Tapi musim ini menjadi anomali, nomor 7 dan nomor 10 menjadi nomor yang hambar di musim ini. Seperti tahun tahun sebelumnya kisah romantis cristiano dan messi dalam ajang politik ballon d or dan ajang lainnya terus diperdebatkan, hambar rasanya melihat kedua orang ini terus diperbincangkan. Keberadaan messi dan ronaldo, semakin hari semakin menunjukan kevalidan hukum gosen 1 yang berbunyi sebagai berikut: Jika kita terus mengkonsumsi suatu barang sampai utilitasnya maksimum, maka kepuasannya akan semakin turun di setiap waktunya. Walaupun harus diakui kedua orang tersebut memang hebat dan seringkali kita bertanya mereka manusia atau bukan, tapi tetap saja bosan rasanya melihat kedua orang ini yang terus ditayangkan terlebih untuk fans layar kaca seperti saya ini.

Lalu apa anomalinya? Nomor 11-lah yang muncul menjadi anomali, anomali yang menyegarkan tentunya. Nomor 11 bagaikan musik musik pop 90an yang mampu menetralisir telinga pendengar musik  yang telah dijejali  musik musik glamrock dan guitar hero ala ala 80an. Lihat bagaimana pemain seperti mesut ozil memilih jersey nomor 11 untuk mengakhiri paceklik gelar di london utara. Mungkin bukti yang paling jelas adalah bagaimana neymar dan gareth bale, duo transfer termahal memilih jersey nomor 11 pada musim pertamanya di spanyol.  Di jerman, kita semua mungkin tahu bagaimana pemuda yang gemar memakai pomade, Marco Reus, sangat cemerlang di musim ini. Kembali ke daratan london, kita semua tahu bagaimana Oscar lebih dipilih oleh mourinho daripada orang spanyol yang hijrah ke tim medioker di Manchester. Anekdot tentang nomor 11 ini mungkin layak diakhiri oleh Ryan Giggs, dimana pemain legenda bernomor punggung 11 itu naik kasta menjadi caretaker manager Manchester United. Selain nama nama diatas jangan lupa nomor 11 lainnya yang bersinar seperti carlos vela, rakitic, shaqiri sampai didier drogba.

sumber:footballspeak.com


Mulai digandrunginya nomor 11 menjadi tanda bahwa stereotype pemain hebat tak melulu ada di nomor 10 dan nomor 7. Eksistensi nomor 11 ini sangat terasa ketika Gareth Bale dan Neymar, sudah mulai diperdebatkan layaknya pendahulunya, sang nomor 7 madrid vs sang nomor 10 barca. Mungkin dulu hanya Ryan Giggs-lah yang setia dan selalu berharap akan magisnya nomor 11 ini, tapi sekarang pejuang pejuang panji nomor 11 ini sudah mulai banyak. Jemaah Ryan Giggs ini pelan pelan menemukan role baru nomor 11, yaitu pemain yang diharapkan oleh timnya untuk membawa suatu perubahan. Role ini sukses dijalankan oleh mesut ozil, dimana efek domino dari ozil membawa ramsey dkk menemukan puncak perfomanya walaupun Arsenal tetaplah Arsenal yang selalu fucked up entah kapan. Gareth Bale, sukses membawa madrid menjuari Copa del Rey dengan adu larinya melawan bartra yang cepatnya mengalahkan Usain Bolt. Neymar dan Reus, terlepas dari nil gelar musim ini, keduanya merupakan aset yang berharga terlebih lagi menjelang piala dunia. Bahagia rasanya jika melihat Neymar dan Reus bertanding di Maracana di Final Piala Dunia nanti. Tapi, sehebat hebatnya deretan bocah kencur nomor 11 diatas, tak akan ada yang pernah menandingi solo run Ryan Giggs the Highlander yang pamer bulu ketika melawan Arsenal 15 tahun silam. 

Terlepas dari luar biasanya nomor 11 di musim ini, ternyata AC milan punya sejarah buruk dengan pemain nomor 11. Dari Rivaldo, Gilardino, Hunteelar, hingga Pazzini karir dan kemampuanya menurun setelah mengenakan nomor 11 ini. Hanya Almighty Zlatan Ibrahimovich yang tak kenal kutukan nomor 11 ini, dia sukses membawa AC milan menjadi juara serie A  pada tahun 2010/2011. Ya, zlatan adalah zlatan tak pernah kenal kutukan, bahkan saya rasa kutukan pun takut dengan adanya zlatan.

Terkecuali, kutukan tidak menjuarai liga Champions.

No comments:

Post a Comment