indomietelorkeju

indomietelorkeju
Hidup yang dimenangkan adalah hidup yang dipertaruhkan

Total Pageviews

Monday 30 December 2013

Hiperbolanya Malam Tahun Baru



Apa spesialnya hari terakhir di bulan desember? Bukankah tak lebih spesial dari hari terakhir di bulan juni, juli, januari atau bulan bulan lainnya kan? Apa spesialnya tanggal 31 di bulan desember? Bukankah tak lebih spesial dari tanggal 31 di bulan februari, maret, april,september? Atau apa spesialnya tanggal 1 di bulan januari? Bukankah tak lebih spesial dari tanggal 1 di bulan mei agustus oktober november? Kecuali tanggal itu semua, adalah hari ulang tahunmu, hari wisudamu, hari dimana semua rencana kamu berhasil , hari dimana kamu mengangkat piala setelah memenangkan pertarungan sekian lama, hari kemerdekaanmu atau mungkin hari itu adalah hari matimu.

Entah saya yang memang tidak terlalu tertarik dengan malam tahun baru atau mereka yang melebih melebihkan malam tahun baru memang punya alasan tersendiri untuk merayakan pergantian tahun. Bisa jadi, mereka bingung untuk menghabiskan uang mereka dalam setahun ini, dan merasa akhir tahun adalah momen yang tepat untuk membakar uang yang telah 364 hari mereka kumpulkan. Keren. Setiap tahunnya, saya pun tidak pernah merasa 'merayakan' tahun baru, contohnya tahun baru kemarin, saya dan teman teman sma hanya berkumpul ditemani gerimis bogor di sebuah tempat hingga pukul setengah 5 pagi, yang memang itu kegiatan sehari-hari. Mungkin tahun ini akan berakhir kurang lebih sama, atau hanya menghabiskan waktu dirumah.

Sebenarnya yang saya juga heran, untuk apa tanggal 1 Januari harus tanggal merah. Tanggal 1 yang dimana disepakati sebagai awal, kita harus awali dengan libur? Dengan bermalas malasan, berbasi-basian sehabis gegap gempitanya tanggal 31, dengan tidur seharian menunggu tanggal 2 tiba? Sungguh awal yang sangat lambat. Dan tanggal 31 yang dimana notabene sebuah akhir, diisi dengan hirup pikuk kemacetan, pelampiasan nafsu yang menumpuk selama 364 hari sebelumnya, pembantaian dompet dompet mereka yang sebenarnya tidak tebal tebal amat tapi demi sebuah momen dan demi gengsi. Bukankah akhir harusnya sebuah renungan dan sebuah instropeksi dari hari hari sebelumnya.

Maaf saya yang sepertinya terlalu serius, tapi jika dipikirkan juga tidak ada salahnya jika mindset kita terhadap new year eve harus digeser lagi. Masih banyak momen momen yang sangat lebih indah dibandingkan momen perpindahan tanggal 31 ke tanggal 1. Elok sekali jika rasanya akhir diperlakukan sebagai akhir, dan perawalan diperlakukan sebagai awal. Tapi saya tidak pernah menyalahkan mereka yang merayakan tahun baru dan malam tahun baru sebagai sesuatu yang ditungggu - tunggu. Itu hak mereka, dan kita semua punya pilihan mau merayakan malam tahun baru seperti apa.

Akhir kata, Selamat bermalam tahun baru bagi khalayak yang merayakan. Selamat merayakan perpindahan tanggal 31 ke tanggal 1 yang terjadi sebulan sekali itu ya. Btw, ada yang tahu beli petasan yang bagus dan murah dimana?

No comments:

Post a Comment